Pemkab Gowa Pastikan Tak Gunakan Vaksin Sinovac Kadaluwarsa

Gambar Gravatar
Vaksin Covid-19 buatan Sinovac
Vaksin Covid-19 buatan Sinovac di di Sulsel. Pemerintah Kabupaten Gowa siap menyukseskan vaksinasi untuk tenaga kesehatan. (Foto: Istimewa)

Gowa, SULSELSEHAT.COM — Pemerintah Kabupaten Gowa melalui Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 memastikan vaksin Sinovac yang digunakan dalam program vaksinasi Covid-19 tidak kadaluwarsa.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Gowa dr Gaffar menegaskan pihaknya tidak pernah menggunakan vaksin kadaluwarsa., baik sejak proses vaksinasi dilakukan hingga mulai diisukannya vaksin jenis Sinovac akan kadaluwarsa pada akhir Maret ini.

JANGAN LEWATKAN :

“Vaksin yang dikemas dalam bentuk single dos atau osis tunggal itu sudah kami habiskan sejak seminggu sebelum masa kadaluwarsanya,” katanya, Kamis (25/03/2021).

BACA:  Bakal Dihadiri Presiden, Festival Smart Vaksinasi Makassar Target 1.000 Orang

Ia mengungkapkan, dari kabupaten/kota di Sulawesi Selatan yang melaksanakan vaksinasi serentak, 2 kabupaten yakni Kabupaten Gowa dan Pinrang tercatat telah menghabiskan vaksin pada tahap pertama atau dengan kemasan single dos.

“Seminggu lalu kita sudah habis yang single dos, di 24 kabupaten kita hampir bersamaan dengan Kabupaten Pinrang, tapi kita duluan habis. Saya yakin isu kadaluwarsa tidak ada lagi,” kata dr Gaffar.

Ia mengatakan, hingga saat ini program vaksinasi Covid-19 masih terus dilakukan dan untuk jenis vaksin yang dilakukan yakni Sinovac. Hanya saja dengan kemasan berbeda yakni multi doa atau dalam satu vialnya terdiri dari 10 dosis.

“Jadi yang kita hadapi sekarang kemasan multi dose. Dimana 1 vialnya itu 10 dosis. Berbeda dengan yang kemasan single dose, 1 vialnya hanya untuk 1 dosis,” terang dr Gaffar.

BACA:  BS Center Kaji Kebijakan Vaksin Covid-19 untuk Arah Pemulihan Negara, Ini Kesimpulannya

Ia menyebutkan, saat ini proses vaksinasi telah dilakukan kepada tenaga kesehatan pada tahap pertama. Kemudian pada tahap kedua menyasar kelompok masyarakat prioritas atau lansia, dan petugas pelayanan publik.

Petugas pelayanan publik pun terdiri dari Polri, TNI, Aparatur Sipil Negara (ASN), driver ojek online, imam masjid dan marbot masjid. Kedepan, sebagai persiapan menjelang pembukaan belajar tatap muka seluruh guru akan divaksin.

“Untuk prestasi tenaga kesehatan yang belum divaksin masih ada sekitar 200 orang. Dan mereka ini akan dijadwalkan kembali untuk melakukan vaksinasi,” ujarnya.

Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.

INFORMASI TERKAIT