Makassar, SULSELSEHAT — Panitia Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Universitas Hasanuddin menemukan sebanyak empat orang peserta dengan suhu tubuh di atas 36 derajat celcius.
Keempat peserta yang ditemukan, dua di antaranya pada ujian sesi pertama atau pada 5 Juli 2020 lalu.
“Ada empat peserta dengan suhu tubuh 38 derajat celcius sehingga panitia membatalkan jadwal ujian mereka, meskipun mereka sudah berada di lokasi. Ini karena alasan kesehatan,” kata Kasubdit Humas dan Informasi Publik Direktorat Komunikasi Universitas Hasanuddin Ishaq Rahman saat dikonfirmasi Sulselsehat.com, Selasa (14/07/2020).
Keputusan tersebut berdasarkan kebijakan protokol kesehatan yang diterapkan oleh Lembaga Test Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) dalam rangka menekan terjadinya penularan virus corona atau Covid-19 atau cluster baru.
Olehnya bagi peserta yang bersuhu tubuh di atas 38° celsius tidak diperkenankan untuk mengikuti ujian.
“Awalnya panitia menemukan 6 peserta dengan suhu di atas standar yang ditetapkan. Namun 2 peserta lainnya kemudian diijinkan mengikuti ujian, setelah suhu tubuhnya normal usai diberi waktu istirahat sejenak,” ujarnya.
Pada UTBK Unhas kali ini sebanyak 19.030 peserta yang terdaftar mengikuti ujian, sementara 17.548 peserta tercatat hadir sesuai jadwal atau 1.482 peserta tidak hadir.
Kemudian dari total pasien yang tidak hadir, sekitar 22 peserta telah melaporkan diri tidak dapat hadir karena alasan pandemi.
Sebagian besar mengalami kendala perjalanan, karena wilayah mereka tidak dapat meninggalkan kota asalnya berkaitan dengan situasi pandemi Covid-19.
“26 peserta yang tidak hadir ini termasuk peserta yang tidak bisa ujian karena suhu tubuh tinggi akan kita jadwalkan ujian pada tahap selanjutnya,” katanya.
Untuk ujiannya direncanakan pada 20 hingga 29 Juli 2020.
“Khusus untuk peserta ujian yang mengalami reposisi karena alasan kesehatan (suhu tubuh tinggi), mereka diwajibkan memastikan kondisi kesehatannya sebelum pelaksanaan ujian susulan,” terangnya.
Kemudian pada UTBK Unhas tahap pertama yang berlangsung sejak 5 hingga 14 Juli 2020 lalu pihaknya menurunkan sekitar 800 pengawas ruangan dan penanggung jawab lokasi.
Selain itu, juga melibatkan 27 dokter residen, 19 dokter, dan puluhan tenaga umum, yang bertugas mengawasi jalannya ujian.
“Tenaga relawan kesehatan ini berasal dari Tim Satgas Covid-19 Unhas didukung oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Makassar,” tutup Ishaq.
Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.