Makassar, SULSELSEHAT — Kajian antropologi forensik menjadi topik pilihan yang dibahas dalam webinar internasional Universitas Hasanuddin melalui Departemen Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran (FK), Kamis (30/07/2020) malam kemarin.
Dalam webinar ini menghadirkan narasumber yakni Dosen dan Peneliti pada Centre for Forensic Anthropology School of Social Sciences, The University of Western Australia, Assoc. Prof. Daniel Franklin dan staf pengajar Departemen Forensik FK dan FKG Unhas dr. Tjiang Sari Lestari.
Prof. Daniel Franklin menjelaskan, antropologi forensik merupakan cabang ilmu antropologi biologi berbasis osteologi dan anatomi manusia yang digunakan untuk pengidentifikasian individu. Biasanya hal ini dilakukan untuk memenuhi kepentingan hukum dan peradilan.
“Belajar antropologi forensik mengajarkan kita bagaimana menentukan suatu situs antropologi, serta proses identifikasi kerangka,” katanya.
Prof Daniel juga memberikan pemaparan terkait kendala yang dihadapi dalam menentukan sebab kematian dan waktu kematian pada sisa kerangka, sekaligus faktor perancu dalam pemeriksaan. Misalnya pada kerangka hewan,material lain yang ikut tertimbun, dan erosi pada kerangka.
Sementara Dekan FK Unhas, Prof dr Budu mengaku sangat mendukung kegiatan ini. Pasalnya kegiatan ini memberi ruang pemahaman mahasiswa dan staf di Fakultas Kedokteran.
Kegiatan ini juga sekaligus menambah kolaborasi internasional sebagai upaya mendukung Unhas menuju World Class University (WCU).
“Kegiatan ini rutin kami lakukan. Walaupun saat ini situasi pandemi, namun ruang diskusi harus tetap berjalan. Tentu kita adakan penyesuaian, melalui penyelenggaraan virtual. Sehingga, wawasan ilmu pengetahuan dan informasi bisa selalu diperbaharui setiap saat,” kata Prof Budu.
Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.