Pertama di Indonesia, UNHAS Ciptakan Alat Pembersih Aerosol Atasi Covid-19

Gambar Gravatar
E-Magic (Extraoral Mobile Aerosol Guide Channel) versi UH1 Karya Unhas
Suasana demonstrasi alat pembersih Aerosol untuk atasi Covid-19 yang diberi mama E-Magic (Extraoral Mobile Aerosol Guide Channel) versi UH1 pertama di Indonesia, Rabu (10/06/2020). Foto: IST.

Makassar, SULSELSEHAT – Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar meluncurkan alat pembersih aerosol untuk atasi Covid-19 yang diberi mama  E-Magic (Extraoral Mobile Aerosol Guide Channel) versi UH1 pertama di Indonesia, Rabu (10/06/2020).

Pembuatan produk inovasi ini dilandasi oleh kondisi yang dihadapi oleh para tenaga medis, khususnya dalam bidang kesehatan gigi.  Pada saat dokter gigi merawat pasien di klinik atau rumah sakit, ancaman yang dihadapi adalah munculnya aerosol dari pasien.  Aeorosol ini berpotensi mengandung bakteri dan virus.

JANGAN LEWATKAN :

Dalam situasi pandemi, ancaman keselamatan tenaga medis ketika merawat pasien gigi menjadi lebih besar. Produksi aerosol yang dihasilkan dari proses merawat dan memperbaiki gigi pasien, berpotensi mengandung virus berbahaya. Apalagi jika pasien adalah Orang Tanpa Gejala (OTG) yang merupakan pembawa virus Covid-19 yang saat ini menjadi pandemi global.

BACA:  Gugus Tugas Covid-19 Dibubarkan, Gubernur NA: Sulsel Tidak Terburu-buru Ganti Nama

Ketua tim pembuat E-Magic UH1, Muh. Ansar menjelaskan bahwa Fakultas Teknologi dan Fakultas Kedokteran Gigi  Unhas berinisiatif membuat alat yang dapat menyerap buangan aerosol, membunuh bakteri dan virus, kemudian memprosesnya kembali menjadi udara bersih.

“Keunggulan alat kami adalah biaya pembuatan relatif sangat murah dibandingkan produk sejenis yang umumnya masih kita impor.  Selain itu, kemampuan alat ini setara dengan mesin-mesin sejenis.  Alat ini sangat dibutuhkan oleh tenaga medis, terutama dalam bidang kesehatan gigi,”ujarnya.

Prototipe ini telah diuji coba pada Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Unhas, dan dapat bekerja sempurna. Proses pembuatan prototipe ini membutuhkan waktu singkat. Awalnya, direncanakan selama seminggu. Namun, karena beberapa komponen didatangkan dari luar negeri, sehingga prosesnya menjadi tiga minggu.

“Karena ini prototipe, biayanya mencapai hampir 20 juta. Namun untuk produksi selanjutnya, kami perkirakan di bawah 10 juta rupiah.  Komponen lokal yang dikandung adalah 60%, sementara 40% komponen masih harus kita datangkan dari luar,” tambahnya.

BACA:  Masih Pandemi Covid-19, Ini Syarat yang Harus Dipenuhi Bioskop Agar Bisa Buka Kembali

Dekan FT Unhas, Prof. M. Arsyad Thaha, menjelaskan bahwa produk ini merupakan kebutuhan penting saat ini. Begitu pihaknya mengetahui ada persoalan terkait perawatan gigi yang dihadapi tenaga medis, pihaknya merespon cepat untuk berkolaborasi mendesain dan menghasilkan produk ini.

“Prototipe yang kita luncurkan dan perkenalkan hari ini adalah generasi pertama.  Ini akan terus dikembangkan menjadi lebih sempurna,” kata dia.

“Rencana pengembangan lanjutannya adalah menyempurnakan tampilan, serta menambahkan teknologi kontrol melalui suara.  Kita juga akan memproduksi dalam jumlah besar, sambil menunggu ijin edar dari lembaga terkait,” tambahnya.

Cara Kerja E-Magic UH1

Secara konseptual, E-Magic berfungsi untuk menyerap buangan aerosol, percikan saliva, dan darah dalam lingkup kerja kedokteran gigi.  Alat ini mengaplikasikan metode disinfektasi empat layer, yaitu: HEPA 10, HEPA 12, UV-C, dan HEPA 12.

BACA:  Peringatan HUT RI di Tengah Pandemi, NA: Moment untuk Sadarkan Kita Pentingnya Kesehatan

Saat dinyalakan, aerosol yang diproduksi dan berasal dari mulut pasien akan dihisap oleh suction, kemudian masuk melalui houst.  Aerosol ini akan dibawa menuju cleaning room yang akan melewati proses pembersihan bertahap, terdiri atas pemisahan virus dan bakteri melalui filter HEPA (dua kali), kemudian sterilisasi dengan lampu UV-C.

Pada saat udara dan aerosol keluar dari cleaning room pada dasarnya sudah steril.  Namun untuk memastikan kesterilan udara, maka udara yang melewati gerbang keluar disaring lagi dengan filter HEPA.

Dengan proses empat layer ini, maka dapat dipastikan udara yang keluar sudah benar-benar bersih dari virus dan bakteri.  Salah satu keunggulan dari E-Magic ini adalah filter HEPA yang digunakan bersifat washable, sehingga tidak perlu membeli atau mengganti filter baru.

Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.

INFORMASI TERKAIT