Makassar, SULSELSEHAT — Pelaksanaan uji klinis terapi sel punca mesenkimal yang akan digunakan untuk terapi pada pasien Covid-19 masuk pada fase pertama.
Proses uji klinis terapi stem cell pada pasien Covid-19 dengan Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) merupakan kerja sama antara Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan bersama Perusahaan Biofarmasi Daewoong Infion, Korea.
President Director PT Daewoong Infion Mr Chang Woo Suh mengatakan, kerjasama ini dilakukan untuk percepatan penemuan terapi yang efektif pada penyakit Covid-19. Sehingga pihaknya menganggap perlu melakukan uji klinis fase 1 terapi mesenchymal stem cell (MSC) atau yang lebih dikenal di Indonesia dengan sel punca mesenkimal.
“Terapi sel punca bukanlah terapi yang asing, makanya kita harapkan terapi ini dapat mengatasi masalah gejala pernafasan akut Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) yang timbul pada pasien Covid-19,” katanya dalam pernyataannya yang diterima Sulselsehat.com, Selasa (11/8/2920).
Menurutnya, meski stem cell ini tidak bekerja secara langsung membunuh virus, tetapi memiliki fungsi sebagai immunomodulator yang menekan produksi substansi-substansi reaktif, penyebab hiperinflamasi dan mencederai jaringan paru.
“Sel punca mesenkimal memiliki efek antifibrotik yang dapat menggantikan jaringan paru yang fibrosis atau cedera akibat hiperinflamasi,” terangnya.
Mr Chang Woo Suh menjelaskan, berdasarkan hasil penelitian pada beberapa negara yang diterbitkan dalam bentuk systematic review dan meta-analisis, sel punca mesenkimal telah terbukti aman, dengan efek samping minimal, dan bermanfaat menurunkan kematian dan perbaikan fungsi paru pada pasien dengan masalah gejala pernafasan akut (ARDS).
“Produk Mesechymal Stem Cell telah melalui fase uji pre-klinis, terbukti aman dan berkhasiat,” tegasnya.
Sementara Plt Kepala Badan Litbang Kesehatan dr Slamet mengungkapkan, kerjasama uji klinis terapi sel punca mesenkimal termasuk salah satu agenda yang dibahas pada virtual Joint Working Group (JWG) RI-Korea ke-2 pada 6 Agustus 2020 lalu.
Ia pun mengaku sangat mendukung pelaksanaan uji klinis tersebut, pasalnya pihaknya melihat potensi yang besar tentang keberadaan sel punca mesenkimal sebagai terapi pada pasien Covid-19.
“Kita harapkan kolaborasi yang dilakukan dapat mempercepat ditemukannya terapi efektif bagi pasien Covid-19,” harapnya.
Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.