Tenaga Kesehatan Diperkenalkan Metode Baru Pencegahan dan Pengendalian Kusta

Gambar Gravatar

Makassar, SULSELSEHAT — Kementerian Kesehatan RI memperkenalkan metode baru kepada sumber daya manusia kesehatan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dalam penanggulangan kusta.

Metode tersebut merupakan Pelatihan Jarak Jauh Pencegahan dan Pengendalian (PJJ P2) Kusta. Dimana metode ini dapat meningkatkan kinerja dan profesionalisme sumber daya manusia kesehatan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dalam penanggulangan kusta.

JANGAN LEWATKAN :

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes RI dr. Achmad Yurianto menjelaskan, PJJ P2 Kusta merupakan pelatihan yang menggunakan metode blended learning. Dimana dalam pelatihan ini akan menjalankan pelatihan dengan dua tahapan.

Tahap pertama yaitu pembelajaran melalui media daring atau online dengan menggunakan platform pembelajaran berbasis learning management system, yang didesain dengan sequence dan kaidah-kaidah pembelajaran mandiri.

BACA:  2030, Gowa Target jadi Kabupaten Bebas Kusta

Pada tahap online peserta harus menuntaskan materi-materi sesuai tahapan demi tahapan dalam ketuntasan belajarnya.

Tahap kedua yaitu pembelajaran dengan tatap muka, disini peserta melanjutkan pelatihan di kelas dan tempat praktek lapangan.

“Ini adalah suatu proses pembelajaran mandiri yang dilakukan secara terencana dan memenuhi standar,” jelas dr Achmad, Jumat (4/9/2020).

PJJ P2 Kusta dengan metode blended learning ini diharapkan akan lebih efektif dalam meningkatkan kapasitas SDM untuk melaksanakan P2 kusta di Indonesia.

PJJ P2 kusta mampu menekan efisiensi sumber daya. Selain itu, metode ini juga mampu mempersingkat durasi pelatihan P2 kusta dari yang sebelumnya 14 hari secara tatap muka (teori dan praktik) menjadi 5 hari tatap muka, pembelajaran online dapat dilakukan secara mandiri dengan bimbingan dan pengawasan dari tutor.

Peserta tidak perlu lama meninggalkan tempat kerja untuk mengikuti pelatihan dan masih tetap dapat melaksanakan pekerjaan rutinnya.

BACA:  Pasien Kusta dan OYPMK Tak Boleh Dapatkan Stigma Negatif dan Diskriminasi

“Kami sampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat, secara khusus kepada rekan-rekan di Pusat Pelatihan SDM Kesehatan, BPPSDM Kemenkes dan BBTKL-PP Kelas I Makassar yang telah memberikan bimbingan teknis. Saya juga mengucapkan terimakasih untuk dukungan yang diberikan oleh tim Netherland Leprosy Relief (NLR) sehingga modul PJJ P2 Kusta dapat kita realisasikan,” ungkapnya.

Penanggulangan kusta perlu didukung dengan peningkatan kapasitas dalam hal pengetahuan dan keterampilan tenaga kesehatan.

Penanggulangan mulai dari kebijakan program P2 Kusta, epidemiologi, diagnosis penyakit, tatalaksana, pencacatan dan pelaporan, penyediaan dan pengelolaan logistic sampai ke supervisi dan monitoring.

Upaya peningkatan kapasitas ini dilakukan dengan menggunakan berbagai cara, salah satunya adalah dengan Pelatihan Jarak Jauh (e-learning) PJJ P2 Kusta.

Model PJJ dikembangkan untuk dapat menjawab tantangan dalam pelaksanaan pelatihan klasikal yaitu keterbatasan biaya dan waktu dari peserta.

BACA:  Pasien Kusta dan OYPMK Tak Boleh Dapatkan Stigma Negatif dan Diskriminasi

Materi peningkatan kapasitas dalam e-learning ini, dikembangkan oleh Subdit Penyakit Tropis Menular Langsung (PTML), BPPSDM Kementerian Kesehatan RI dan NLR (Netherlands Leprosy Relief).

Materi ajar mencakup Kebijakan Program Pencegahan dan Pengendalian Kusta, Epidemologi Kusta, Pengelolaan Logistik, Pencatatan dan Pelaporan Program, Penyuluhan dan Konseling, Supervisi dan Monitoring-Evaluasi Program Pengendalian Kusta, Anti Korupsi dan Rencana Tindak Lanjut.

Sementara Direktur Operasional NLR di Indonesia Asken Sinaga mengatakan, persiapan pelatihan jarak jauh ini telah dimulai sejak tahun lalu jauh sebelum pandemi Covid-19 terjadi.

Pandemi Covid-19 telah menjadi momentum untuk percepatan penyelesaian materi dan sistemnya.

“Pelatihan daring ini sangat cocok dengan situasi saat pandemi Covid-19 ini masih berlangsung. Di samping mempersingkat waktu tatap muka dan hemat biaya, pelatihan online ini memungkinkan bagi para peserta pelatihan untuk mengikutinya tanpa harus meninggalkan lokasi atau daerah tugas mereka,” ungkapnya.

Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.

INFORMASI TERKAIT