Makassar, SULSELSEHAT — Kementrian Kesehatan RI kembali memperpanjang kerjasama dengan Unicef dalam hal pengadaan vaksin dan obat dengan harga lebih terjangkau.
Hal ini melalui penandatanganan nota kesepahaman antara Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan dr Oscar Permadi dengan Kepala Perwakilan UNICEF di Indonesia Debora Comini.
“MoU yang ditandatangani hari ini untuk memperbaharui MoU sebelumnya dengan UNICEF pada 2004 lalu. Dimana kerjasama ini mengatur proses pengadaan barang dan jasa melalui UNICEF,” kata dr Oscar dalam pernyataannya yang diterima Sulselsehat.com, Kamis (17/9/2020).
Ia menyebutkan, mulai dari proses pengajuan, pembayaran, hingga pada proses pengiriman. Sehingga diharapkan dapat memperlancar pemberian produk kesehatan esensial untuk masyarakat Indonesia.
Sementara, Perwakilan UNICEF Indonesia Debora Comini mengungkapkan, pengadaan dan pembelian vaksin akan dilakukan melalui Supply Division UNICEF yang berkedudukan di Copenhagen, Denmark.
Melalui divisi tersebut UNICEF dimungkinkan untuk melakukan pemesanan vaksin dengan jumlah yang besar dengan harga yang lebih rendah, sehingga akan terjadi penghematan yang signifikan.
“Kemitraan ini akan memungkinkan Indonesia membeli vaksin baru seperti Pneumococcal Conjugate Vaksin (PCV) dengan harga 1/3 dari harga pasar saat ini. Jika diukur secara nasional, hal ini dapat mencegah hampir 10.000 kematian anak setiap tahun,” katanya.
Lanjut Comini, kesepakatan ini juga dilatarbelakangi oleh pandemi virus corona atau Covid-19. Kasus terkonfirmasi yang terus meningkat serta menempatkan negara dengan jumlah kematian tertinggi di Asia Tenggara, maka penting bagi Indonesia untuk mendapatkan kemudahan akses terhadap obat-obatan dan vaksin baru.
Ia menilai kedepan, banyak negara yang berupaya keras memenuhi kebutuhan vaksin dan obat di wilayahnya.
Olehnya, melalui perjanjian kerja sama dirinya menyakini Indonesia akan mendapatkan banyak keuntungan termasuk penurunan harga vaksin dan obat serta menjalin kerja sama pengembangan vaksin antara produsen dalam negeri Indonesia atau Biofarma dan UNICEF.
“Sementara kami sangat menantikan vaksin Covid-19, kami harus ingat untuk fokus pada hal-hal dasar. Imunisasi rutin untuk anak-anak, rantai pasokan yang kuat, petugas kesehatan terlatih dan masyarakat yang sadar akan manfaatnya. Ini adalah dasar yang tidak boleh kita lupakan,” tegas Comini.
Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.