Oleh: Prof Ridwan Amiruddin
(Guru Besar Epidemiologi FKM Unhas)
Ukuran atau kuantifikasi masalah itu penting untuk mengukur laju masalahnya. Tidak ada yang menyangkal jiwa manusia itu sangat sangat penting.
Karena pentingnya harus dapat diukur untuk mengembangkan intervensi yang terukur pula. Jadi menyelesaikan masalah mesti ada ukurannya, bukan menggunakan “feeling“.
Penggunaan ukuran yang benar sesuai peruntukannya itu yang selalu di harapkan setiap peneliti, hak tersebut tentang validitas pengukuran. Semakin valid ukurannya, semakin mendekati kebenarannya.
Pada aspek lain pengukuran adalah tentang keterulangan, pengukuran yang berulang dengan hasil yang konsisten itu juga penting dalam pengukuran. Inilah yang disebut reliabilitas pengukuran.
Jiwa yang tak ternilai harus tetap dapat dikuantifikasi, sebagaimana asuransi mengembangkan pengukurannya, semua terhitung dengan baik. Bukan berarti setiap jiwa bisa dibeli. Jiwa tak terbeli adalah aspek kualitatif dengan pendekatan humanitas.
Semakin tinggi nilai sosio cultural masyarakat semakin tak ternilai penghargaan pada kemanusiaan dan semakin berbudaya masyarakat, semakin tinggi pemahaman dan sikap positip warga terhadap negaranya.
Sikap positip warga terhadap negara adalah kepercayaan warga terhadap pemerintahannya. Semakin tinggi nilai sikap positip warga negara, semakin terkondisi negara dalam menuntaskan setiap persoalan kebangsaan yang dihadapinya.
Makassar 25 Juni 2020
#Respect each others.
Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.