Tren Covid-19 di Sulsel Melandai, IDI: Jumlah Spesimen yang Diperiksa Harus Transparan

Gambar Gravatar

Makassar, SULSELSEHAT — Kasus virus corona atau Covid-19 di Sulawesi Selatan setiap harinya memperlihatkan kurva menurun.

Hal ini pun mempengaruhi angka reproduksi efektif (Rt) yang ada saat ini dibawah 1 atau sebesar 0,88 persen.

JANGAN LEWATKAN :

Berdasarkan pantauan data Tim Gugus Tugas Covid-19 Sulsel selama sepekan kasus berada dibawah 100 kasus.

Masing-masing pada periode 21 Agustus kasus tercatat 124, periode 22 Agustus tercatat 49 kasus, kemudian periode 23 Agustus tercatat 33 kasus, dan periode 24 Agustus tercatat 53 kasus.

Selanjutnya pada periode 25 Agustus tercatat 64 kasus, periode 26 Agustus tercatat 70 kasus dan periode 27 Agustus sebanyak 42 kasus.

BACA:  Pemkab Gowa Siap Sukseskan Pelaksanaan Vaksin Covid-19

Terjadinya penurunan kasus harian ini dinilai janggal oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Makassar.

Diketahui, sebelumnya kasus harian di Sulsel berada pada angka 200 hingga 300 kasus dengan jumlah pemeriksaan spesimen setiap harinya sekitar 1.000 hingga 2.000 sampel.

“Jika angka kasusnya di Sulsel, khususnya Kota Makassar turun kita harus tahu dulu berapa spesimen yang diperiksa setiap harinya. Kalau yang diperiksa 1000 per hari baru kemudian yang terkonfirmasi hanya 42 hingga 100 itu baru kita katakan turun,” ujar Humas IDI Makassar dr Wahyudi Muchsin dalam pernyataannya, Jumat (28/8/2020).

Olehnya, ia pun meminta agar pemerintah dan masyarakat untuk tidak lengah atau bahagia dengan jumlah kasus Covid-19 yang berkurang.

BACA:  Perawatnya Positif Covid-19, Puskesmas Bontotiro di Bulukumba Ditutup Sementara

“Ini kita harus pertanyakan, diperiode kemarin misalnya kalau hanya 42 itu dari berapa spesimen. Kalau tes swab massif dan hasil positif menurun kita bisa lengah dan merasa bebas, harusnya spesimen yang kita periksa bisa lebih banyak dari sebelumnya karena laboratorium yang digunakan sudah banyak, belum lagi baru-baru ini pemerintah membeli mobil PCR,” terang dr Wahyudi.

Ia pun berharap adanya keterbukaan data hingga tidak dilakukannya rekayasa data pada penanganan Covid-19.

“Kita tidak butuh pencitraan bahwa daerah berhasil menurunkan Covid-19 dengan rekayasa data,” tegasnya.

Sementara Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan dan Masyarakat Dinkes Sulsel Husni Thamrin mengungkapkan, hingga 16 hari terakhir angka Rt penularan Covid-19 dibawah 1. Artinya satu orang penderita tidak lagi menulari satu orang.

BACA:  Pandemi Covid-19, Prof Ridwan: Belajar dari Rumah Masih jadi Pilihan Terbaik

“Jika ini terus bertahan maka jumlah kasus kita akan terus menurun. Ini harus bisa kita pertahankan, dibutuhkan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat,” ujarnya.

Ada delapan laboratorium yang digunakan dalam melakukan pemeriksaan spesimen Covid-19 diluar dari Mobil PCR sebanyak dua unit yakni BBLK Makassar, RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar, RSPTN Unhas, BTKL Makassar, BBVet Maros, RS Bayangkara Makassar, RS Palamonia Makassar dan Lakesda Soppeng.

“Kita menargetkan pemeriksaan spesimen bisa dilakukan hingga 3000 spesimen per hari. Khusus kasus baru di periode kemarin sebanyak 42 kasus itu dari 731 spesimen yang kita periksa,” tambahnya.

Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.

INFORMASI TERKAIT