SULSELSEHAT – Usia harapan hidup merupakan indikator utama keberhasilan pembangunan kesehatan, apakah pemerintah berhasil meningkatkan kesejahteraan secara umum dan derajat kesehatan secara khusus.
Di Indonesia, usia harapan hidup penduduk meningkat dari 40 tahun pada 1950 ke 72 tahun pada 2022. Artinya dalam 70-an tahun terakhir, usia harapan hidup penduduk Indonesia totalnya naik 81%.
Pembangunan ekonomi, vaksinasi dasar, intervensi kesehatan ibu dan anak, pendirian Puskesmas di seluruh kecamatan (ada juga yang lebih dari satu) dan kebijakan keluarga berencana telah menurunkan angka kematian penduduk.
Sementara penyakit menular bisa dicegah dengan divaksinasi dan diobati.
Hanya saja, usia harapan hidup itu belum dibarengi dengan usia harapan hidup sehat atau Healthy Life Expectancy (HALE).
Data Global Burden of Disease Study 2019 menunjukkan rata-rata angka harapan hidup sehat (HALE) Indonesia itu 63 tahun pada 2019, lebih tinggi dibanding pada 1990 yang 56 tahun.
Namun, HALE Indonesia masih saja tetap tertinggal dibandingkan dengan negara-negara G20 lainnya seperti Jepang (74), Australia (70), Cina (69), Amerika Serikat (65), dan Brasil (65).
Artinya usia harapan hidup rata-rata 72 tahun tapi setelah 63 tahun rata-rata mengalami kesakitan baik karena penyakit infeksi maupun penyakit tidak menular seperti kanker atau stroke.
Rendahnya usia harapan hidup sehat ini menurunkan kualiltas hidup pada masa tua.
Selain itu ada masalah ketimpangan usia harapan hidup. Di Papua, usia harapan hidup hanya 65 tahun, setara dengan Afganistan yang dilanda konflik dan perang puluhan tahun.
Karena itu, pemerintah harus bekerja keras meningkatkan harapan hidup, meratakan usia harapan hidup di berbagai daerah, dan menurunkan risiko sakit dari penyakit yang tidak menular.
Sebagaimana diketahui, beban penyakit tidak menular telah menjadi penyebab rendahnya harapan hidup sehat setelah berusia 63 tahun. [via TCI]
Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.