Masih Pandemi, WHO Minta Arab Saudi Tunda Haji 2020

Gambar Gravatar
Ilustrasi Pelaksanaan Ibadah Haji
Gambar: Ilustrasi Pelaksaan Ibadah Haji, Mekkah. WHO Minta Arab Saudi menunda pelaksanaan haji tahun 2020 ini.

Arab Saudi, SULSELSEHAT – Lantaran pandemi Covid-19 yang masih terus terjadi dan belum ada tanda berkesudahan, Pemerintah Arab Saudi kini mempertimbangkan pembatalan ibadah haji bagi umat muslim di seluruh dunia.

Pelaksanaan ibadah haji menjadi salah satu pertemuan keagamaan terbesar di dunia. Setidaknya 2 juta muslim setiap tahunnya ke Arab Saudi untuk menunaikannya.

JANGAN LEWATKAN :

Mengarah pada penundaan acara besar lainnya seperti Olimpiade Tokyo 2020, Pejabat Arab Saudi menghadapi tekanan untuk membatalkan haji tahun ini. Hal ini dilakukan guna mengurangi penyebaran Covid-19.

Lantaran hal itu, saat ini otoritas Arab Saudi tengah menyiapkan skenario yang berbeda.

BACA:  Pasien Terus Bertambah, Kemenkes Sarankan Bangun RS Darurat Covid-19 di Sulsel

“Keputusan akan dibuat dalam waktu satu minggu,” kata Pejabat Senior dari Kementerian Haji dan Umroh Arab Saudi, Senin (15/06/2020), dikutip dari CNBC.

Arab Saudi hingga kini mengalami lonjakan kasus Covid-19 dan kematian akibat pandemi tersebut setelah melonggarkan sejumlah langkah-langkah dan protokol pencegahan.

Tak dapat dipungkiri, pembatalan ibadah haji dapat menyebabkan tekanan ekonomi. Apalagi, Arab Saudi belum sepenuhnya pulih dari penurunan permintaan minyak yang juga disebabkan oleh pandemi global ini.

Arab Saudi setidaknya bisa mengantongi US$ 12 miliar atau setara dengan Rp 168 triliun (kurs Rp 14 ribu per US$) dalam penyelenggaraan ibadah haji setiap tahunnya.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta pihak Arab Saudi untuk menunda kegiatan ibadah haji akibat pandemi Covid-19.

BACA:  Kemenkes Salurkan Sejumlah Alkes Penanganan Covid-19 di Gowa

Pihak WHO juga telah melaporkan bahwa pihaknya tengah melakukan perundingan dengan Kerajaan Saudi untuk membatalkan ibadah haji pada tahun ini. Hal tersebut serupa dengan apa yang dilaporkan situs Merhrnews, Sabtu, 13 Juni 2020.

Dalam laporan pemberitaannya, Kepala Perwakilan WHO untuk Timur Tengah, dr. Dalia Samhouri menuturkan bahwa WHO akan mencoba membujuk Saudi untuk penundaan ritual ibadah haji tahun ini.

“Jika Saudi tetap membolehkan ibadah haji, maka negara harus benar-benar turun tangan mengawasi hal ini,” pungkas dr. Samhouri.

Pembatalan di Sejumlah Negara

Beberapa negara telah mengambil keputusan untuk tidak memberangkatkan jamaah hajinya ke Arab Saudi pada tahun ini. Diantaranya adalah Afrika Selatan, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, India, Mesir, dan Uzbekistan

Indonesia juga sudah melakukan hal yang sama. Menteri Agama Fachrul Razi melalui konferensi virtual, Selasa (2/6/2020) lalu menegaskan bahwa Indoensia sudah memutuskan untuk tidak memberangkatkan jemaah haji 2020 atau 1441 H.

BACA:  Komitmen Lawan Covid-19, Unhas Gelar Vaksinasi Dosis Kedua untuk Nakes

“Keputusan ini kami nilai paling tepat dan maslahat bagi jemaah dan pelaksana haji. Ini telah melalui kajian mendalam karena pandemi ini dapat mengancam keselamatan jemaah,” ujarnya, dilansir dari Kabar24Bisnis.com.

Dia menjelaskan bagi jemaah yang telah membayarkan biaya perjalanan haji tahun ini, akan diberangkatkan pada musim haji 1442 H atau 2021.

Untuk diketahui, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) pada November 2019 memaparkan, jumlah jemaah haji Indonesia menjadi yang terbesar dengan jumlah 221.000 orang pada 2019, diikuti dengan Pakistan (179.210), India (170.000), Bangladesh (127.198), dan Mesir (108.000).

Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.

INFORMASI TERKAIT