SULSELSEHAT – Diabetes merupakan salah satu penyakit yang dialami banyak orang. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, setidaknya 422 juta orang di dunia menderita penyakit diabetes.
Diabetes dapat disebabkan saat kadar gula dalam darah yang melonjak dengan drastis. Jika tak dirawat dan diobati dengan baik, diabetes bisa berisiko menimbulkan sejumlah komplikasi yang bisa mengancam nyawa.
Sayangnya, tidak sedikit orang yang sudah terkena penyakit diabetes atau yang dikenal dengan kencing manis, namun masih tidak menyadari hal itu.
Salah satu alasan utamanya adalah karena tidak mengetahui gejala diabetes, karena beberapa gejala cenderung ringan sehingga biasanya diabaikan. Padahal, jika tidak segera diobati atau diperiksakan, penyakit tersebut akan menjadi semakin parah.
Yang kali ini kita bahas adalah diabetes mellitus (berbeda dengan diabetes insipidus), atau yang biasa disebut dengan penyakit kencing manis.
Penyebab utama penyakit ini adalah kadar gula darah yang tinggi (hiperglikemia), baik karena produksi insulin yang tidak memadai, atau karena sel-sel tubuh yang tidak merespon insulin dengan baik.
Tiga gejala utamanya pasien dengan kadar gula darah yang tinggi adalah sering buang air kecil, sering haus dan sering lapar.
Selain ketiga gejala ini, ada beberapa penjelasan gejala-gejala lainnya sebagai berikut:
Sering buang air kecil (Poliuri)
Sering buang air kecil merupakan gejala utama diabetes melitus. Jadi, penting untuk diperhatikan apakah Anda sering buang air kecil beberapa waktu terakhir ini? Karena saat gula darah seseorang itu tinggi, maka seseorang akan buang air kecil lebih sering.
Hal ini disebabkan oleh insulin yang tidak bekerja dengan baik atau bahkan tidak ada sama sekali, sehingga ginjal tidak dapat menyaring glukosa kembali ke dalam darah.
Ginjal akan mengambil air dari darah untuk mencairkan glukosa sehingga kandung kemih menjadi cepat penuh dan Anda pun sering buang air kecil.
Sering merasa haus (Polidipsi)
Saat seseorang buang air kecil lebih sering dari biasanya, maka secara otomatis tubuh akan berusaha mengganti cairan yang hilang tersebut sehingga akan sering merasa haus.
Jadi cobalah perhatikan apakah Anda merasa haus dan lebih sering minum air akhir-akhir ini?
Sering merasa lapar sehingga banyak makan (Polifagi)
Salah satu tugas insulin adalah memasukkan energi berupa glukosa ke dalam sel-sel dalam tubuh. Saat insulin dalam darah tidak bekerja dengan baik atau tidak ada insulin sama sekali, maka sel-sel dalam tubuh tidak akan mendapatkan energi.
Sebagai kompensasinya, maka tubuh akan bereaksi dengan menghasilkan rasa lapar terus menerus, namun badan tetap lemah.
Jika Anda merasa sering lapar namun setelah makan Anda tetap merasa lemah, Anda patut waspada karena hal tersebut dapat menjadi salah satu gejala diabetes.
Kenaikan berat badan sementara
Gejala diabetes melitus lainnya adalah kenaikan berat badan drastis namun sementara. Hal ini terjadi sebagai akibat dari gejala banyak makan (polifagi) yang telah dijelaskan sebelumnya.
Namun, kenaikan berat badan biasanya hanya terjadi di awal-awal saja, kemudian disusul dengan berat badan yang menurun.
Penurunan berat badan
Yang lebih umu daripada kenaikan berat badan (sementara), orang-orang dengan diabetes melitus tipe 1 biasanya mengalami penurunan berat badan yang cukup drastis.
Hal ini terjadi karena tubuh tidak memproduksi insulin, sehingga sel-sel tubuh akan mencari sumber energi lain. Akibatnya, jaringan otot dan lemak dipecah menjadi sumber energi. Alhasil, penurunan berat badan pun mudah terlihat.
Perlu diperhatikan juga bahwa diabetes melitus tipe 1 memiliki onset yang lebih mendadak sedangkan gejala diabetes tipe 2 yang biasanya terjadi secara bertahap, sehingga penurunan berat badan lebih terlihat pada pasien diabetes melitus tipe 1.
Mudah lelah dan tidak berenergi
Saat insulin di dalam tubuh tidak bekerja dengan baik atau tidak ada sama sekali, maka glukosa tidak akan memasuki sel-sel tubuh Anda dan memasukkan energi. Hal ini akan membuat Anda merasa mudah lelah dan lesu.
Iritabilitas
Tidak hanya mudah lelah dan tidak berenergi, insulin yang tidak bekerja dengan baik sehingga tidak menyokong kebutuhan energi dalam tubuh dapat mempengaruhi sensitifitas seseorang dan alhasil biasanya membuat orang tersebut mudah marah (tersinggung).
Penglihatan kabur
Kurangnya suplai energi dari insulin juga dapat membuat masalah pada otot-otot dan jaringan dalam tubuh, salah satunya otot dan jaringan lensa mata yang menjadi kurang optimal.
Hal ini tentu akan mempengaruhi kemampuan mata untuk fokus. Jika Anda mengalami masalah penghilatan bersamaan dengan gejala-gejala lainnya, segera periksakan ke dokter.
Hal ini patut diwaspadai karena ada beberapa kasus parah dimana masalah penglihatan dapat berakibat kebutaan.
Luka atau memar yang tidak lekas sembuh
Apabila Anda mengalami luka atau memar yang memakan waktu lebih lama dari biasanya untuk sembuh, hal ini dapat menjadi salah satu gejala diabetes melitus yang disebabkan oleh banyaknya gula (glukosa) dalam tubuh, sehingga kemampuan tubuh untuk sembuh dari luka atau memar menjadi terganggu.
Lebih rentan terinfeksi
Seperti yang dijelaskan di atas, apabila terdapat banyak gula darah dalam tubuh, maka kemampuannya tubuh untuk sembuh dari luka dan memar menjadi menurun.
Hal ini juga menyebabkan orang sulit pulih dari penyakit karena infeksi, misalnya infeksi kandung kemih dan keputihan bagi wanita.
Jika gusi Anda sering mengalami masalah pada gusi, seperti bengkak, memerah dan terlihat menonjol, hal ini dapat menjadi tanda dan gejala diabetes.
Disfungsi ereksi
Bagi pria, salah satu gejala diabetes melitus adalah disfungsi ereksi, yaitu penyakit yang menganggu fungsi ereksi pada alat kelamin pria.
Sering mati rasa atau kesemutan
Kadar gula yang terlalu banyak dalam darah dapat menyebabkan kinerja saraf menjadi terganggu sehingga kita lebih mudah dan sering mengalami kesemutan atau mati rasa.
***
Itulah beberapa gejala diabetes melitus yang sebaiknya Anda perhatikan apakah gejala-gejala tersebut terjadi pada Anda. Segera berobat ke dokter untuk segera mendapatkan pengobatan dan mencegah diabetes semakin parah. Semoga bermanfaat.
Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.