SULSELSEHAT – Tuberculosis (TBC) merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang ditemukan pertama kali oleh oleh Robert Koch.
Penyakit ini kita kenal sebagai penyakit menular yang umumnya menyerang paru-paru. Namun demikian, ada kemungkinan bahwa bakteri ini menyerang bagian tubuh lainnya.
Penyakit TBC merupakan salah satu penyakit mematikan, dimana Indonesia masuk dalam daftar 30 negara dengan kasus tuberkulosis tertinggi di dunia menurut WHO.
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis ini sebenarnya dapat dibedakan tergantung pada organ mana yang terinfeksi. Contohnya jenis TBC yang tidak menyerang paru-paru biasanya disebut dengan extrapulmonary TB.
Selain dibedakan berdasarkan organ tubuh yang terinfeksi, juga dapat dibedakan antara TBC aktif atau laten. TBC aktif menular dan menunjukkan gejala yang cukup signifikan.
Sedangkan TB laten cenderung tidak menular dan tidak menunjukkan gejala yang signifikan.
Gejala TB aktif dan TB laten
Jenis penyakit TBC (tuberculosis) yang menunjukkan gejala adalah TBC aktif. Berikut adalah beberap gejala yang dapat dialami oleh penderitanya:
- Berat badan yang semakin menurun drastis
- Tidak nafsu makan
- Demam tinggi
- Menggigil
- Mudah lelah
- Berkeringat banyak di malam hari
Sementara itu, bagi penderita TBC laten, bakteri tuberculosis juga berada di dalam tubuhnya namun tidak aktif.
Oleh sebab itu, pasien TBC laten biasanya jarang atau bahkan tidak merasakan gejala apapun dan penyakitnya tidak menular ke orang lain.
Meskipun demikian, 5-10% pasien TBC laten juga bisa menjadi pasien TBC aktif dan hal ini lebih berisiko bagi mereka yang sistem imun tubuhnya rendah.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah jenis-jenis TBC berdasarkan jenis-jenis organ yang terinfeksi.
1. TBC Paru
Tuberculosis pada adalah penyakit yang biasanya melekat dengan sebutan TBC itu sendiri. Oleh sebab itu, biasanya jika mendengar penyakit TBC, kita akan berpikir tentang penyakit pada paru.
TBC paru dapat ditularkan melalui udara. Cukup berbahaya, bakteri Mycobacterium tuberculosis dapat bertahan di udara selama beberapa jam.
Penderita TBC paru biasanya mengalami beberapa gejala sebagai berikut:
- Batuk terus menerus lebih dari 3 minggu
- Batuk darah
- Batuk berlendir
- Nyeri hebat di bagian dada
- Napas yang tersengal-sengal
2. TBC Limfadenitis
TBC yang tidak menyerang paru-paru bisa disebut TBC extrapulmonary, salah satu contoh yang paling sering terjadi adalah TBC limfadenitis.
Penyakit ini merupakan peradangan pada kelenjar getah bening yang infeksi dapat menjalar hingga ke bagian leher.
Gejalanya TBC limfadenitis adalah:
- Benjolan pada kelenjar getah bening
- Demam tinggi
- Mudah lelah
- Berat badan yang turun drastis
- Berkeringat banyak di malam hari
3. TBC Milier
TBC milier juga biasa disebut miliary TBC terjadi ketika bakteri penyebab TBC sudah menyebar ke beberapa organ tubuh, seperti paru-paru, sumsum tulang, dan juga liver.
Namun, TBC milier juga dapat menyebar ke tulang belakang, otak, hingga jantung. Gejala ditimbulkan berbeda-beda tergantung pada organ tubuh yang terinfeksi.
4. TBC Urogenital
TBC urogenital adalah jenis TBC extrapulmonary paling sering terjadi kedua setelah TBC limfadenitis.
TBC urogenital, sesuai namanya menyerang organ genital yaitu pad saluran kemih dan pada ginjal. Penyakit ini berisiko menyebar ke bagian ginjal dari paru-paru melalui darah.
Gejala yang secara umum dialami oleh penderita TB urogenital adalah:
- Pembengkakan pada testis
- Nyeri saat buang air kecil
- Nyeri pada panggul
- Nyeri pada tulang belakang
- Air seni tidak lancar atau berkurang
- Volume semen/sperma berkurang
- Masalah Infertilitas
5. TB Tulang
Jenis TBC berikutnya adalah skeletal TB atau yang TB tulang. Pada penderitanya, TB telah menyebar dari kelenjar getah bening atau paru-paru ke tulang.
Area tulang mana pun bisa terkena, termasuk tulang belakang dan persendian.
TB tulang lebih jarang terjadi, namun jumlah kasusnya cukup banyak di negara dengan kasus HIV/AIDS tinggi.
Korelasinya adalah sistem imun penderita HIV/AIDS menurun drastis. Gejala dari TB tulang seperti:
- Nyeri tulang belakang
- Pembengkakan di sekitar tulang
- Tulang terasa kaku
- Perubahan bentuk tulang
- Muncul abses
6. TBC Liver
TBC yang menyerang bagian liver ini cukup langka karena jumlahnya kurang dari 1% dari seluruh infeksi TBC yang menyerang manusia.
TBC liver biasanya disebabkan oleh sebaran penyakit di paru-paru, saluran pencernaan, maupun vena portal.
Berikut adalah beberapa gejala TBC liver:
- Demam tinggi
- Ukuran liver yang kian membesar
- Penyakit kuning
- Nyeri pada perut bagian atas
7. TBC saluran pencernaan
TBC saluran pencernaan juga dikenal dengan sebutan gastrointestinal TBC, yaitu adanya infeksi yang menyerang saluran pencernaan. Penyakit ini dapat terjadi mulai dari mulut hingga anus dengan beberapa gejala seperti:
- Nyeri perut
- Diare
- Hilang nafsu makan
- Berat badan turun
- Mual dan muntah
- Perut terasa berat
8. TBC Meningitis
TBC meningitis termasuk jenis TBC yang dapat memperburuk kondisi penderitanya dengan sangat cepet. TBC jenis ini biasanya menyerang sistem membran tipis yang melindungi otak dan saraf tulang belakang.
Beberapa gejala TB meningitis adalah:
- Mudah merasa lelah
- Hilang nafsu makan
- Merasa mual
- Muntah
- Sakit kepala terus menerus
- Demam
- Rasa nyeri di sekujur tubuh
- Sensitif terhadap cahaya
- Leher terasa kaku
9. TBC Peritonitis
Peradangan pada lapisan tipis dinding dalam perut merupakan salah satu jenis TBC yang disebut TBC peritonitis. Umumnya, TBC peritonitis menyerang 3,5% penderita TBC paru dan 58% penderita TBC abdominal.
Gejala yang paling umum dialami penderita TB peritonitis seperti:
- Asites (muncul cairan pada rongga perut)
- Mual dan muntah
- Hilang nafsu makan
- Demam tinggi
10. TBC Kulit
Mungkin kita jarang mendengarnya, tapi cutaneous TBC atau yang juga dikenal dengan TB kulit merupakan jenis TBC yang paling langka terjadi. Penyakit TBC kulit biasanya menyebar ke seluruh bagian kulit pada tubuh.
Gejalanya adalah muncul luka terbuka di bagian siku, tangan, bokong, lutut bagian belakang, dan juga kaki.
***
Jika Anda mengalami beberapa gejala di atas, maka segera periksakan pada dokter. Perlu diketahui pula bahwa berbeda jenis TBC, akan berbeda pula cara diagnosis oleh dokter.
Kenali gejalanya sebelum pernyakit tersebut bertambah parah. Semoga bermanfaat.
Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.