Makassar, SULSELSEHAT — Kualitas kesehatan masyarakat salah satunya dipengaruhi dari kondisi lingkungan. Bahkan dengan menciptakan lingkungan yang sehat memiliki peranan strategis dalam upaya penanganan virus corona atau Covid-19 yang saat ini masih menjadi permasalahan dunia.
Hal ini pun menjadi pembahasan pada Webinar Nasional Seri Pertama yang digelar Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin melalui Departemen Kesehatan Lingkungan pada Selasa, (28/07/2020).
Mengambil tema “Peranan Kesehatan Lingkungan Dalam Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19”, pertemuan ini berhasil diikuti sekitar 2.700 peserta dari berbagai pihak.
Menurut Dekan FKM Unhas Aminuddin Syam, kebijakan pemerintah seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam memutus mata rantai penularan Covid-19 merupakan bagian dari implementasi rekayasa lingkungan.
Artinya, ketika vaksin ataupun obat belum ditemukan, maka upaya memutus mata rantai dengan memanfaatkan kondisi lingkungan.
“Lingkungan disini berperan besar dalam mempengaruhi kesehatan masyarakat,” jelas Aminuddin.
Lanjutnya, kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian dies natalis Unhas ke-64 Tahun. Pasalnya perguruan tinggi memiliki kontribusi untuk membahas permasalahan Covid-19, misalnya FKM mengaji dalam aspek kesehatan lingkungan.
“Ini merupakan seri pertama dan akan kembali kami hadirkan seri kedua pada Agustus mendatang. Semoga kegiatan ini bisa menjadi bagian nyata kita dalam upaya pencegahan Covid-19,” harapnya.
Sementara, Rektor Unhas, Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan seperti ini.
Menurut Prof Dwia, kegiatan ini diharapkan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan lingkungan. Apalagi, isu lingkungan menjadi sangat penting dalam SDGs, dari 17 tujuan yang ingin dicapai, semua mencakup aspek lingkungan.
“Sejak Covid-19 terjadi, kesehatan lingkungan menjadi salah satu aspek penting. Saya berharap, hasil kegiatan ini bisa dipublikasikan secara meluas untuk meningkatkan kesadaran masyarakat memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” jelasnya.
Ditempat yang sama Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Program Sulsel Muhammad Husni Thamrin mengungkapkan, sejak kasus pertama Covid-19 muncul di Sulawesi Selatan, pemerintah langsung aktif melakukan tracing untuk mengendalikan penyebaran.
Selain tracing, strategi lain yang dilakukan adalah edukasi penggunaan masker, jaga jarak dan cuci tangan yang diatur dalam protokol kesehatan.
“Hal ini berkontribusi 25 persen terhadap penurunan kasus. Kita juga lakukan orientasi keagamaan dalam rangka edukasi masyarakat, ini dimaksudkan untuk mengawal penerapan protokol kesehatan sekaligus massif melakukan upaya test massal kepada masyarakat,” jelas Husni.
Saat ini, pemerintah mengupayakan untuk melakukan sterilisasi di kabupaten/kota dengan memusatkan penanganan kasus Covid-19 di Kota Makassar. Sehingga, pasien terkonfirmasi positif di daerah mendapatkan penanganan langsung di pusat kota.
“Kebijakam ini dimaksudkan agar sektor perekonomian di daerah bisa berjalan dengan lancar,” terangnya.
Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.