Tim Mitigasi PB IDI Catat 141 Dokter Gugur Akibat Covid-19

Gambar Gravatar
Ilustrasi dokter meninggal akibat Covid-19.
Ilustrasi dokter meninggal akibat Covid-19.

Makassar, SULSELSEHAT — Sepanjang pandemi virus corona atau Covid-19 di Indonesia sebanyak 13.612 pasien positif dinyatakan meninggal dunia, tersebar di seluruh provinsi di Indonesia, termasuk di Sulawesi Selatan.

Mereka yang gugur pun dari sejumlah kelompok. Salah satunya dari kelompok tenaga kesehatan atau dokter.

JANGAN LEWATKAN :

Berdasarkan hasil survei tim mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang dikutip di akun media sosial Pengurus Besar IDI, periode 25 Oktober 2020 tercatat sekitar 141 dokter yang meninggal akibat Covid-19.

Dari total tersebut, 85 persen adalah laki-laki dan 15 persennya adalah perempuan.

Ratusan dokter yang gugur ini pun berasal dari berbagai provinsi. Untuk wilayah dengan jumlah dokter terbanyak yang gugur antara lain, Jawa Timur sebanyak 35 dokter, Sumatera Utara sebanyak 23 dokter, DKI Jakarta sebanyak 20 dokter, Jawa Barat sebanyak 11 dokter, Jawa Tengah sebanyak 10 dokter, dan Sulawesi Selatan sebanyak 6 dokter.

BACA:  Mampu Periksa 140-an Sampel Swab Per Hari, Labkesda Soppeng Juga Layani Bone, Wajo dan Sidrap

Sedangkan, untuk wilayah dengan jumlah dokter meninggal yang paling rendah yakni Papua Barat sebanyak 1 dokter, kemudian, Kepualauan Riau, Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Utara sebanyak 2 dokter.

Selanjutnya Kalimantan Timur dan Banten sebanyak 3 dokter, Sumatera Selatan, Riau, dan Aceh masing-masing 4 dokter, serta Bali dan Kalimantan Selatan sebanyak 5 dokter.

Pada data tersebut berdasarkan tenaga spesialisasi, 75 orang merupakan dokter dan 4 diantaranya merupakan guru besar, 64 dokter spesialis dan 6 diantaranya merupakan guru besar, serta 2 dokter residen. .

Berdasarkan pengklasifikasiannya, 75 dokter umum, 8 dokter interna, masing-masing 7 orang dokter bedah dan obygen, 6 dokter pediatri, danmasing-masing 4 dokter THT – KL dan psikiatri.

Masing-masing 3 dokter anestesi, orthopedi, dokter paru, neurologi, dan radiologi, masing-masing dua dokter bedah saraf, bedah anak dan jantung. Serta, masing-masing satu orang dokter mata, residen pediatri dan lainnya.

BACA:  Di Tengah Covid-19, FK Unhas Kampanyekan 6 Pola Sehat dalam Menjaga Kesehatan Mental

Sebelumnya, Humas IDI Makassar dr Wahyudi Muchsin menyebutkan, dari total dokter yang gugur akibat Covid-19, enam diantaranya berasal dari Sulsel.

Masing-masing dr. Bernadette Sp THT, dr. Herry Nawing SpA, dr. Theodorus Singara SpKJ, Prof. Dr. dr. Andi Arifuddin Djuanna, SpOG (K), dr. Adnan Ibrahim, SpPD dan dr. Muh. Rum Limpo SpB.

“Kami sangat berduka dengan bertambahnya rekan sejawat kami yang yelah mendahului karena gugur sebagai pahlawan kemanusian Covid-19. Kami pun mengajak seluruh pihak untuk mengirimkan doa agar segala kebaikan semasa hidupnya bernilai ibadah,” katanya.

Dengan bertambahnya jumlah tersebut dirinya pun meminta agar masyarakat yang terpaksa melaksanakan aktivitas diluar rumah agar disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Mulai dari menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

BACA:  Pandemi Covid-19, Dinkes Sulsel Fokus Tekan Angka Stunting di Enrekang dan Bone

“Kita semua harus sadar bahwa Covid-19 ini belum melandai. Makassar masih menjadi wilayah zona merah penyebaran, begitu pun beberapa daerah lainnya di Sulsel, sehingga kita jangan lengah,” ujarnya.

Bahkan dirinya berharap, dengan kondisi tersebut maka seharusnya pemerintah mengambil langkah serius.

Misalnya tetap membatasi aktivitas sosial yang saat ini dinilai mulai longgar, seperti pelaksanaan pernikahan di hotel dan gedung, pembukaan bioskop dan aktivitas ekonomi dan sosial budaya lainnya.

Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.

INFORMASI TERKAIT