Makassar, SULSELSEHAT — Bagi sebagian masyarakat dewasa ini, istilah autophagy belum dikenal secara luas. Padahal sistem autophagy ini dapat dijadikan sebagai proses terapi penyakit kronis, kanker dan pencegahan penuaan dini.
Asisten Professor Lembaga Penelitian Kanker Kanazawa University Jepang, I Ketut Gunarta mengatakan, autophagy berasal dari kata auto yang artinya sendiri dan phagy yang artinya makan.
Jadi, autophagy merupakan proses ketika sel-sel pada tubuh mengeluarkan racun dan menggantikan racun-racun dengan memperbaiki diri mereka sendiri.
“Dari proses inilah sistem autophagy dapat melakukan proses pemeliharaan tubuh untuk mengidentifikasi dan membuang bagian sel yang rusak,” jelasnya pada Kuliah Umum yang digelar Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin melalui virtual, Selasa (24/11/2020).
Pada proses autophagy sebagai terapi kanker, sistemnya akan memecahkan komponen sel melalui lisosom.
Proses ini sangat beraturan dan memegang peranan dalam reproduksi, diferensiasi, dan homeostasis sel yang membantu menjaga keseimbangan antara sintesis, pemecahan, dan daur ulang produk sel.
Lanjutnya, proses ini menjadi mekanisme utama yang digunakan dalam mengalokasikan ulang nutrien dari proses yang tidak perlu kepada proses yang lebih penting.
“Pada kanker, autophagy dapat berperan baik sebagai pro dan anti tumorigenik. Gangguan autophagy dapat menyebabkan pembentukan tumor,” terangnya.
Hanya saja, pada tahapan selanjutnya dari tumorigenesis, autophagy diperlukan untuk homeostasis sel kanker, regulasi reactive oxygen species (ROS) dan respon obat.
Hal lainnya yang disebabkan jika kurangnya tubuh dalam melakukan autophagy adalah salah menyebabkan penumpukan sel yang rusak, sehingga membuat penuaan dini.
Proses autophagy dapat dilakukan dengan mengatur pola makan dan berolahraga.
“Dengan melakukan proses autophagy, sel-sel yang ada dalam tubuh mendapatkan jeda untuk mengembalikan dan mengganti sel-sel yang lama dengan yang baru,” tutupnya.
Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.