Makassar, SULSELSEHAT – Penyebaran kasus positif virus corona atau Covid-19 di Sulawesi Selatan semakin menujukan peningkatan yang signifikan. Bahkan per hari ini, Senin (22/6) tercatat 111 kasus baru yang positif atau mencapai kasus 3.801 kasus secara akumulatif.
Kepala Dinas Kesehatan Sulsel dr Muhammad Ichsan Mustari mengatakan, jumlah kasus positif yang secara cepat bertambah lantaran upaya Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulsel yang semakin massif bergerak mencari dan menemukan orang-orang yang terinfeksi Covid-19.
Belum lagi saat ini Pemprov Sulsel mempunyai program baru yakni Trisula yang diantara fokusnya adalah melakukan aggressive testing dan massive tracking di masyarakat.
“Dari hasil penelusuran melalui program ini adanya kasus positif di daerah lain khususnya di Kabupaten Luwu Timur, Gowa dan Maros merupakan imported case atau penyebaran kasus impor yang berasal dari Kota Makassar,” katanya kepada Sulselsehat.com, Selasa (22/6).
Ia mengungkapkan, hingga saat ini Makassar masih menjadi episentrum penyebaran terbesar. Sehingga yang harus fokus diselesaikan adalah di wilayah Makassar.
“Kalau Makassar selesai maka semuanya bisa kita pecahkan. Kasus di Makassar hingga saat ini sudah lebih dari 2.200 kasus, lebih dari setengah kasus di Sulsel. Ini pula yang memperngaruhi penyebaran kasus di Luwu Timur yang saat ini tercatat 430 kasus dan di Gowa sebanyak 301 kasus,” terang Ichsan.
Hanya saja, meski program tersebut sudah berjalan, saat ini yang paling penting dilakukan adalah secara massif memberikan edukasi kepada masyarakat.
“Edukasi itu penting untuk penguatan penanganan Covid-19. Isitlahnya, jika vaksinisasi bilogis belum ada, maka vaksinasi sosial kita lakukan dengan gencar, agar tumbuh kepatuhan dan kedisiplinan,” terangnya.
Untuk proses edukasi, lanjut Ichsan yang juga Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sulsel ini, tim gugus tugas akan menggandeng RT/RW untuk aktif mengedukasi masyarakat terkait bagaimana pola perilaku dalam mencegah wabah Covid-19.
Misalnya dengan melalukan pendekatan agar warga menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari.
“Ketua RT nanti diharapkan sebagai inspektur atau pengawas dan akan dilakukan dengan penguatan kampanye,” ungkap Ichsan.
Rencananya, kampanye dilakukan dengan menggabungkan 24 kabupaten/kota yang ada di Sulsel dengan menyasar tempat ibadah, pasar dan tempat keramaian lainnya.
“Dengan demikian, proses pencegahan akan lebih dominan dibanding apa yang kita lakukan selama ini dengan tracking dan testing,” tutupnya.
Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.