Makassar, SULSELSEHAT – Saat ini masyarakat diminta untuk selalu mewaspadai penyebaran Covid-19 yang sangat berbahaya dan belum obatnya. Semua usia dapat terpapar virus mematikan itu terutama pada anak-anak dan bayi.
Karenanya, para orang tua dituntut untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan terhadap anaknya sendiri seperti memakaikannya masker dan selalu mencuci tangan anaknya jika beraktifitas di luar rumah.
Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), DR. dr. Aman Bhakti Pulungan, SpA(K) menyebut, hingga 18 Mei 2020, setidaknya ada 3.400 anak di Indonesia berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).
Kematian PDP anak sebanyak 129 kasus, positif Covid-19 pada anak sebanyak 584 kasus, dan 14 kematian anak dari kasus positif Covid-19. Angka-angka ini dipercaya terus bertambah seiring dengan peningkatan kasus Covid-19 di tanah air.
Sementara itu, data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Kamis (25/06/2020) menyebut, jumlah positif Covid- 19 di Provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 4.297 orang. Dari jumlah tersebut, diperkirakan 30 hingga 40 persen adalah kelompok usia anak-anak.
Menurut dr. Eka Yusuf Inra, Sp.A, anak yang terpapar Covid-19 tak memiliki gejala khusus, dan mirip seperti orang dewasa saja. Hanya saja penanganannya yang harus dilakukan secara khusus.
“Tidak ada gejala khusus, mirip seperti orang dewasa saja jika terpapar Covid-19, tapi anak-anak ditangani secara khusus karena biasanya anak rewel jika diperiksa,” ujar dokter spesialis anak ini kepada Sulselsehat.com, Jumat (26/06/2020).
Merujuk pada Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Sulawesi Selatan, anak-anak yang terinfeksi Covid-19 biasanya memiliki gejala atau tanda-tanda klinis seperti berikut ini:
Gejala sistemik
Demam, malaise, fatigue, nyeri kepala, mialgia. Gejala pada saluran pernapasan seperti batuk, pilek, nyeri tenggorokan, hidung tersumbat, dan sesak napas.
Gejala lainnya bisa berupa diare, mual, muntah, dan nyeri perut.
Faktor Risiko
a. Kontak erat dengan PDP, kasus probabel, atau kasus terkonfirmasi COVlD-19
b. Tinggal atau bepergian ke negara atau area terjangkit.
Pemeriksaan Fisis
Tergantung derajat keparahan penyakit, pada pemeriksaan bisa didapatkan tanda berikut:
- Kesadaran: kompos mentis sampai penurunan kesadaran
- Desaturasi (Sa02<92%)
- Tanda utama: demam dan peningkatan lalu napas sesuai kriteria WHO, napas cuping hidung
- Sianosis:
a. Retraksi subkostal dan/atau interkostal
b. Suara paru: ronki, wheezing
c. Lain-lain: pembesaran tonsil.
d. Ruam konjuntivitis
e. Inflamasi mukokutaneus (mulut, tangan dan kaki).
Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.