Belasan Tenaga Kesehatan di Wajo Terpapar Covid-19, 13 Diantaranya Dokter

Gambar Gravatar
Ilustrasi tenaga kesehatan terpapar virus corona atau Covid-19.
Ilustrasi tenaga kesehatan terpapar virus corona atau Covid-19.

Makassar, SULSELSEHAT — Sebanyak 18 tenaga kesehatan yang bertugas di Wisma Herawati atau yang menjadi tempat penanganan isolasi mandiri di Kabupaten Wajo tercatat terpapar virus corona atau Covid-19.

Hal ini berdasarkan laporan penyebaran kasus baru Covid-19 yang terjadi di Sulawesi Selatan yang kembali meningkat pada periode Jumat, 21 Agustus 2020 lalu sebanyak 126 kasus.

JANGAN LEWATKAN :

“Dari total kasus yang tercatat di periode itu, ada juga klaster penyebaran Covid-19 yang terjadi di Wisma Herawati di Wajo, terinfeksi tenaga kesehatan,” kata Ketua Tim Konsultan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulsel Prof Ridwan Amiruddin kepada Sulselsehat.com, Senin (24/8/2020).

BACA:  Klaim Turunkan Jumlah Kasus Covid-19, Pj Walikota Makassar: Ini Berkat Perwali 36/2020

Ia menyebutkan, di antaranya 13 dokter dan 5 perawat.

“Mereka ini merupakan perawat dan dokter di tempat isolasi pasien Covid-19. Adanya kasus tenaga kesehatan ini juga meningkatkan jumlah kasus baru yang ada, selain Wajo, Kota Makassar juga masih menjadi daerah dengan wilayah terbanyak,” ujarnya.

Menurutnya, pada periode tersebut, fluktuasi kasus tersebut berpusat pada dua wilayah yang berkontribusi besar pada penambahan kasus.

Diantaranya, Kota Makassar sebanyak 86 kasus, dan Kabupaten Wajo yang mengalami lonjakan kasus dengan penambahan 20 kasus.

Dirinya tak menampik, pertumbuhan kasus baru di Sulsel kali ini tidak hanya terjadi di Makassar. Penambahan terkonfirmasi positif Covid-19 di Sulsel turut dipicu adanya lonjakan kasus di Kabupaten Wajo.

BACA:  Sepekan Suket Bebas Covid-19 Diberlakukan, Pasien Positif di Makassar Masih Terus Bertambah

“Jadi hari ini kasus terkonfirmasi positif sebanyak 126. Dengan Makassar naik 86, dan Wajo bertambah 20 kasus. Jadi ini fluktuasi harian di kisaran angka 100-150 kasus,” sebut Prof Ridwan.

Khusus di Kabupaten Wajo, Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Sulsel inipun mengungkapkan, efek lonjakan kasus di Wajo dipicu karena adanya tenaga kesehatan yang ikut terinfeksi.

Lonjakan kasus inipun, sangat mempengaruhi angka Rt di Kabupaten Wajo yang mendongkrak naik sebanyak 5,36. Padahal beberapa hari sebelumnya tercatat sempat berada di kisaran angka Rt 0,2-0,6.

“Untuk Makassar dengan Rt 1,06 dan Wajo dengan Rt 5, karena adanya klaster baru di Wajo,” ungkap Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas) ini.

BACA:  Legislator Makassar Penjamin Pengambilan Jenazah Covid-19 Divonis 4 Bulan Penjara

Dikatakan, Kabupaten Wajo dengan angka Rt 5, potensi ledakan kasusnya masih sangat tinggi. Makanya, dia merekomendasikan tracing seluruh kontak erat kluster harus ditelusur atau dilacak segera.

Agenda tracing, pun harus disusul dengan agressive testing agar penanganan pemulihan bisa dilakukan dengan cepat.

“Setelah ditest, lakukan isolasi dan treatment. Selain itu tetap meningkatkan disiplin protokol kesehatan. Jangan Lengah. Covid-19 ini nyata, dan dapat mengambil nyawa siapa saja,” tegas Prof Ridwan.

Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.

INFORMASI TERKAIT