Makassar, SULSELSEHAT. COM — Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah mengaku siap diberikan suntikan vaksin virus corona atau Covid-19.
“Iya siap dong. Masa iya pemerintah sudah pastikan vaksin Covid-19 ini tidak masalah. Kita harus memberi contoh,” katanya usai menghadiri FGD Proyek Perencanaan Stadion Mattoanging di Hotel Four Point by Sheraton, Makassar, Rabu (18/11/2020).
Apalagi sebelumnya Presiden RI Joko Widodo juga mengaku siap menjadi orang pertama yang akan disuntik vaksin Covid-19.
“Bapak presiden kita sudah memberikan contoh bahwa vaksin ini baik dan penting untuk dilakukan supaya kita bebas dari virus corona,” ujarnya.
Hanya saja sebelum melakukan penyuntikan vaksin tersebut, harus menunggu pengumuman resmi dari pemerintah pusat.
“Kita tunggu pemerintah mengumumkan, ketika pemerintah mengumumkan termasuk jatah masing-masing provinsi yah kita harus sudah mulai,” terangnya.
Menurut Nurdin, pembuatan vaksin Covid-19 ini sebagai bukti jika pemerintah serius untuk menghadirkan vaksin. Sehingga, dirinya mengimbau ke masyarakat agar tidak khawatir dengan isu-isu yang berkembang terkait pemberian vaksin tersebut.
“Jangan khawatir. Jangan mendengar berita macam-macam. Itu suatu keyakinan dari pemerintah. Makanya klo ada instruksi vaksin untuk Sulsel, termasuk kuotanya. Maka kita langsung persiapkan untuk vaksin,” tutupnya.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan RI menargetkan 67 persen dari 160 juta atau sebanyak 107 kita penduduk Indonesia akan divaksin Covid-19.
“Vaksin Covid-19 sampai saat ini diperuntukkan kepada sasaran umur 18-59 tahun dan sehat, antara lain tanpa komorbid, ibu hamil, dan yang sudah terkena infeksi SARS-CoV-2 sesuai rekomemdasi Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI),” kata Menteri Kesehatan, dr. Terawan Agus Putranto.
Jumlah sasaran sudah mengakomodasi rekomendasi Scientific Advisory Group for Emergencies (SAGE) WHO yang dilakukan secara bertahap.
Pelaksanaannya nanti dilakukan pendekatan melalui dua skema. Pertama melalui vaksin program dengan sasaran 32 juta lebih orang yang membutuhkan 73,96 juta dosis.
Sesuai petunjuk WHO Indicate Rate Global untuk vaksin maka wastage rate-nya sebesar 15 persen.
Sementara, skema kedua melalui vaksin mandiri dengan sasaran sekitar 75 juta orang yang membutuhkan 172,6 juta dosis (2 dosis per orang) dengan menambahkan wastage rate 15 persen.
“Yang termasuk wastage rate antara lain vaksin sisa, tidak terpakai, rusak, hilang dan bisa dimanfaatkan sebagai buffer stock untuk kemungkinan kurang, kebutuhan emergency, dan relokasi antar daerah,” terangnya.
Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.