Makassar, SULSELSEHAT – Kasus yang menimpa Hervina Yana (HY) di Makassar yang harus rela kehilangan nyawa bayi dalam kandungannya, kini mulai mengundang reaksi publik.
Ibu malang ini mengaku, sebelum dirinya ke RSIA Ananda, ia telah ditolak oleh 2 rumah sakit karena tidak mampu membayar tes swab yang diharuskan kepadanya sebagai syarat untuk bisa dirawat.
Tenaga medis di RSIA Ananda pun enggan mengambil resiko karena ibu ini diketahui memiliki riwayat rapid test dengan hasil yang reaktif, sehingga berdasarkan protokol harus dilakukan swab test terlebih dahulu.
“Ini ibu sudah dirapid tes dan hasilnya reaktif. Takutnya kita tangani sementara nakes tidak siap dengan penanganan Covid-19, makanya kami tempatkan di ruangan isolasi khusus sambil menunggu hasil tes swabnya (keluar) untuk dilakukan penanganan selanjutnya dengan mengeluarkan calon bayi di dalam kandungan pasien,” jelas pemilik sekaligus dokter spesialis Obgyn RSIA Ananda, dr Fadli Ananda, Sp.OG, Selasa (16/06/2020) malam.
Sejak 10 Juni
Dari penelusuran SulselSehat.com melalui sejumlah sumber terpercaya, diketahui bahwa ibu HY ini ke RS Stella Maris rujukan dari dokter praktek pada hari Rabu, 10 Juni 2020 menggunakan asuransi.
Karena dianggap memiliki kerentanan dengan riwayat penyakit diabetes yang dideritanya, RS Stella Maris melakukan rapid test pada ibu HY dan hasilnya reaktif.
Ia lalu dirujuk ke Poli Obgyn RS Unhas. Saat itu kondisi HY semuanya stabil untuk persiapan dilakukan operasi SC elektif. SC adalah akronim dari Sectio Caesaria, operasi yang begitu lazim dalam dunia persalinan.
Malam harinya, HY akhirnya ke UGD RS Unhas. Karena rapid test yang menunjukkan hasil reaktif, ia lantas didaftarkan untuk mendapatkan layanan di Poli Covid esok harinya, Kamis (11/06) agar dilakukan swab test.
“Tanggal 10 malam (10/06) ke UGD, didaftarkan untuk poli Covid tgl 11 untuk diswab, tapi pasien tidak datang,” jelas dr Alfian Zainuddin, Humas RS Unhas kepada SulselSehat.com, Rabu (17/06/2020).
RSIA Ananda
Selang 6 hari setelah dari RS Unhas itu, Selasa (16/06) kemarin sekitar pukul 14.00 WITA, HY akhirnya ke RSIA Ananda.
Ia masuk ke Poliklinik Obgyn untuk melakukan konsultasi dan pemeriksaan dengan keluhan gerakan bayi yang tidak terasa semenjak 1-2 hari sebelumnya.
“Dari hasil pemeriksaan dan USG oleh dokter di RSIA Ananda, ditemukan denyut jantung janin sudah tidak ada dan tanda-tanda telah terjadi KJDR (Kematian Janin Dalam Rahim) lebih dari 1 hari,” tulis dr Nasriyadi Nasir, Direktur SDM dan Pelayanan RSIA Ananda dalam rilis tertulis yang diterima SulselSehat.com, Rabu (17/06/2020).
Dokter obgyn yang memeriksa kemudian memberi pengantar untuk masuk rawat inap ke UGD dengan rencana tindakan SC elektif esoknya (Kamis, 17 Juni 2020) pukul 08.30 WITA. Hal ini karena sesuai dengan pemeriksaan yang menunjukkan kondisi pasien stabil.
Dalam rilis itu disebutkan, Selasa (16/06) sekitar pukul 16.15 WITA, pasien HY masuk ke UGD RSIA Ananda dengan pengantar rawat inap untuk dipersiapkan operasi esok harinya.
Sesuai protokol yang dikeluarkan oleh Gugus Tugas Covid-19 “Petunjuk Praktis Layanan Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir selama Pandemi Covid-19 No: B-4 (05 April 2020)“, semua ibu hamil yang akan melahirkan wajib dilakukan pemeriksaan Rapid Test.
Setelah pemeriksaan rapid test dilakukan ditemukan hasil yang reaktif. Dari anamnesis lanjutan dikethaui pasien ini telah melakukan rapid test di rumah sakit lain sebelumnya dengan hasil yang juga reaktif.
“Jadi pasien sebelumnya tidak jujur menyampaikan bahwa sudah rapid test dengan hasil positif,” tulis Nasriyadi.
Karena itu, menurut Nasriyadi, sesuai protokol Covid-19, maka pasien dilayani dan diobservasi sambil disiapkan rujukan ke RS pusat rujukan Covid-19 serta dilakukan swab test.
Saat berita ini diturunkan, Ibu Hervina Yana telah dirujuk ke RS Wahidin Sudirohusodo untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
BACA JUGA: Ini Hasil Tes Swab Ibu yang Bayinya Meninggal dalam Kandungan di Makassar
Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.