Mengenal Aulia Giffarinnisa, Dokter Perempuan asal Sulsel yang Bertugas di RSDC Wisma Atlet

Gambar Gravatar
dr. Aulia Giffarinnisa
dr. Aulia Giffarinnisa, dokter muda dan berani asal Sulawesi Selatan yang bertugas di RSDC Wisma Atlet. (Foto: Istimewa)

Makassar, SULSELSEHAT. COM — Tenaga kesehatan seperti dokter, perawat hingga tenaga laboratorium masih menjadi garda terdepan dalam penanganan virus corona atau Covid-19 hingga saat ini.

Bahkan mereka semua dapat dikatakan sebagai pahlawan atau pejuang dalam penanganan Covid-19 karena telah mengorbankan pemikiran, tenaga, dan waktunya dalam membantu pasien untuk sembuh.

JANGAN LEWATKAN :

Salah satunya adalah seorang dokter muda dan pemberani asal Sulawesi Selatan, dr. Aulia Giffarinnisa.

Perasaan yang kuat untuk membantu sesama mengetuk pintu hati alumni Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin ini untuk mengabdi di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, di Jakarta.

Meski dengan suka rela mengajukan diri menjadi dokter untuk membantu rekan seprofesinya dalam menangani pasien, rupanya keinginan mulai tersebut tidak berjalan mulus.

BACA:  Perlu Investigasi Mengapa Banyak Tenaga Medis Jadi Korban Covid-19

Hal ini lantaran dirinya terlebih dahulu harus meyakinkan kedua orangtuanya.

“Sejak April kemarin saya sudah ingin bergabung ke RSDC Wisma Atlet, tapi orang tuabaru memberi izin di Agustus. Awal September akhirnya saya mulai bergabung bersama teman-teman seprofesi,” terangnya saat berbagi kisah pada Dialog Produktif Komite Penangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) bertajuk “Berjuang dan Berbakti Menyembuhkan Negeri dari Pandemi”, Selasa (10/11/2020).

Dirinya mengaku, saat bertugas di RSDC Wisma Atlet aturan pelayanan sangat berbeda dari rumah sakit pada umumnya.

RSDC Wisma Atlet mewajibkan semua tenaga kesehatan yang bertugas menggunakan Alat Perlindungan Diri (APD), sehingga hal ini dinilai menjadi tantangan yang cukup menyulitkan.

“Saya bekerja selama 8 hingga 9 jam, dan itu harus menggunakan APD, memang capek dan melelahkan. Persoalannya energi kita terkuras, itu disebabkan karena panas, belum lagi perlu mengatur nafas, terus tertutup semua”, ungkap dr. Aulia.

BACA:  Desa Lampoko Wakili Bone Jadi Kampung Tangguh Nusantara Penanganan Covid-19

Belum lagi kondisi fisik dan mental tenaga kesehatan diwajibkan harus tetap terjaga, pasalnya satu dokter bisa merawat 50 hingga 60 pasien untuk ruang perawatan biasa.

Sementara untuk perawatan di ruang ICU dengan kondisi pasien lebih berat, satu dokter dapat menangani 8 hingga 9 pasien.

Ia menegaskan, dalam penanganan pasien Covid-19 di RSDC Wisma Atlet sangat penuh risiko. Meski demikian, para tenaga kesehatan dan relawan selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk kesembuhan para pasien.

“Kita sangat senang dan kadang terharu jika ada pasien yang berterimakasih kepada kami saat mereka dinyatakan sembuh. Rasa senangnya bagaimana gitu,” akunya.

Aulia mengatakan, saat ini sangat diperlukan sinergi yang kuat bersama masyarakat. Khusunya pada kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan atau 3M secara satu kesatuan.

BACA:  Breaking News: UGD Rumah Sakit Unhas Tutup!

“Hal ini merupakan langkah bersama yang dapat dilakukan untuk menekan dan mencegah penularan dan membantu memperlambat laju pandemi Covid-19 di Indonesia agar tidak menjadi lebih tinggi lagi, sambil menunggu vaksin siap disediakan,” tutupnya.

Pengalaman yang sama juga dirasakan Lia Gustina. Perempuan asal Lampung, Sumatera Selatan ini mengajukan diri menjadi perawat di RSDC Wisma Atlet.

“Jadi saya juga merasa terpanggil saja. Saya ingin tahu bagaimana sebenarnya terjun ke lapangan. Apa benar semenakutkan seperti yang ada dalam berita,” katanya.

Awalnya, keluarganya juga melarang, apalagi dirinya memiliki dua anak kecil, sehingga suaminya sangat khawatir. Tetapi dengan tekad dan kemauan untuk membantu sesama izin pun akhirnya dikantonginya.

“Karena tekad saya keras, saya terus menyampaikan tekad ingin berangkat, dan akhirnya keluarga mengizinkan. Saat ini saya sudah bertugas sekitar enam bulan,” terang Lia.

Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.

INFORMASI TERKAIT