Makassar, SULSELSEHAT – Ketua Komisi B DPRD Kota Makassar Abdul Wahab Tahir berharap pemerintah kota Makassar memperhatikan perkembangan penularan penyakit demam berdarah dengue (DBD) di tengah Pandemi Covid-19, khususnya saat musim pancaroba.
Pasalnya, penyakit DBD cenderung tidak mendapatkan porsi perhatian serius karena hampir semua pihak saat ini sibuk dengan urusan Covid-19.
“(Hanya saja) menurut data Dinas Kesehatan Kota Makassar penderita DBD belum melampui tahun kemarin sehingga belum bisa dinyatakan keadaan luar biasa,” kata Wahab, Senin (29/06/2020).
Wahab Tahir mengakui bahwa sejauh ini pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk mengoptimalkan pencegahan penularan penyakit DBD.
Dia juga menekankan pentingnya pemberantasan sarang nyamuk untuk menimalisir risiko penularan DBD di tengah Pandemi Covid-19.
“Nantinya, Dinas kesehatan akan melakukan penyemprotan apabila ada laporan warga terkena DBD. Kita berharap dan berdoa agar kota Makassar tidak masuk pada wilayah kejadian luar biasa DBD,” harapnya.
Berdasarkan data yang dihimpun, khusus di kota Makassar terdapat 65 kasus DBD yang terjadi di awal tahun 2020. Yakni 23 kasus di bulan Januari dan 42 kasus di bulan Februari. Namun jika melihat tahun sebelumnya, penderita DBD di Kota Makassar mencapai 268 kasus.
Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.