Rapid Test 4.000 Dosen Unhas Dijadwalkan Awal Juli

Gambar Gravatar
Ilustrasi rapid tes virus corona atau Covid-19
Ilustrasi rapid tes virus corona atau Covid-19.

Makassar, SULSELSEHAT — Untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona atau Covid-19 dalam pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), Universitas Hasanuddin akan melakukan rapid test di jajaran dosen.

Rapid test aka dilakukan terhadap sedikitnya 4.000 dosen di kampus merah itu. Rencananya skrining awal pendeteksi penyebaran Covid-19 ini akan dijadwalkan pada awal Juli 2020 mendatang.

JANGAN LEWATKAN :

Hal ini sesuai dengan rencana UTBK Unhas yang akan berlangsung pada 5 hingga 13 Juli.

“Kita sedang persiapkan jadwalnya, ini masih sementara kita bahas seperti apa mekanismenya,” terang Humas Universitas Hasanuddin Ishaq Rahman saat dikonfirmasi Sulselsehat.com, Senin (29/6).

BACA:  Walau Tanpa Gejala Klinis, 25 Pegawai Unhas Dinyatakan Positif Covid-19

Perencanaan jadwal rapid tes bagi pegawai dosen masih dibahas berhubung selama masa pandemi Covid-19, pihak kampus memberlakukan berkerja dari rumah. Terutama dalam proses belajar mengajar.

“Kebanyakan dosen kita kerja dari rumah (karena kita study from home), dan juga saat ini sedang masa semester sehingga belum ada aktivitas mengajar, maka perlu dibuat jadwalnya,” katanya lagi.

Ishaq menyebutkan, untuk tahap awal rapid tes akan didahulukan bagi dosen-dosen yang akan bertugas sebagai pengawas pada UTBK. Sehingga dipastikan pengawas UTBK nantinya adalah mereka yang bebas Covid-19.

Rapid tes yang dilakukan Unhas sebagai upaya melakukan screening dalam rangka menghentikan penyebaran Covid-19. Sebelumnya juga telah dilakukan rapid tes kepada 2000 pegawai dan hasilnya terdapat 37 yang reaktif, sehingga dilanjutkan untuk melakukan tes swab.

BACA:  Rapid Test Covid-19 Untuk Syarat Perjalanan Dinilai Epidemiolog Tak Efektif, PB IDI Sebut Begini..

“Dari hasil tes swab ini kita menemukan ada 25 yang positif Covid-19, mereka semuanya tanpa gejala, maka isolasi dilakukan di hotel, sebagai bagian dari program Wisata Covid-19. Ini upaya serius Unhas dalam menekan penyebaran,” tegasnya.

Selain itu pihak Unhas juga telah mengambil langkah memperketat protokol kesehatan seperti memakai masker, cuci tangan/gunakan hand sanitizer, dan menjaga jarak.

Sebelumnya, Rektor Unhas Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu menjelaskan, UTBK merupakan salah satu tes masuk ke perguruan tinggi yang dilaksanakan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). Dijadwalkan akan berlangsung pada 5 hingga 13 Juli 2020 mendatang.

“Panitianya dosen-dosen, kasihan kalau anak-anak ini mau dites dalam keadaan bagus dan sehat. Tahu-tahu ada pengawas yang tanpa gejala, jika setelah dilakukan rapid tes dan ada dosen yang misalnya positif, dia tidak boleh jadi panitia,” terangnya.

BACA:  FKG Unhas Fasilitasi Pengelola Jurnal Menuju ESCI dan Scopus

Meski demikian, dirinya berharap hasil rapid tes nantinya tidak ada dosen yang reaktif. Sehingga proses UTBK bisa berjalan dengan lancar.

“Mudah-mudahan nggak ada, kalau ada pun segera kita tangani. Jadi saya bilang, kalaupun ada yang positif itu bukan suatu aib. Bahkan itu bisa memutus mata rantai penularan. Kalau kita positif langsung diidentifikasi, ditracing jadi mencegah penularan ke orang lain. Bahkan menjadi pahlawan bagi keluarga, bagi komunitasnya,” imbuhnya.

Prof Dwia menegaskan, dengan dilakukan rapid test, maka kampus berperan serta dalam memutus mata rantai Covid-19. Sehingga dirinya pun mengajak kampus lain untuk melakukan hal yang sama. Sebab, kampus merupakan tempat berkumpul banyak orang dari berbagai tempat sehingga potensi penularan virus sangat besar terjadi.

Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.

INFORMASI TERKAIT