Rektor Unhas Harap Akademisi dan Peneliti Hasilkan Riset Penanganan Covid-19

Gambar Gravatar
Rektor Universitas Hasanuddin Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu
Rektor Universitas Hasanuddin Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu saat membuka Webinar Internasional dengan tema "Nature, Pathomechanisme, Clinical Aspects and Bioinformatic of Zoonotic Emerging Disease", Selasa (30/6).

Makassar, SULSELSEHAT – Rektor Universitas Hasanuddin Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu menegaskan, persolaan pandemi virus corona atau Covid-19 sekarang ini menjadi tanggung jawab seluruh pihak. Sehingga peran semua elemen masyarakat pun sangat dibutuhkan.

Termasuk, kata Prof Dwia para akademisi dan peneliti kesehatan. Salah satunya di Fakultas Kedokteran Unhas.

JANGAN LEWATKAN :

Mereka pun diharapkan dapat menghasilkan inovasi riset dari penelitian yang dilakukan untuk membantu permasalahan Covid-19 saat ini.

“Minimal riset ini dapat membantu dalam menangani persoalan Covid-19 yang semakin hari masih memperlihatkan perkembangan yang cukup signifikan,” katanya saat membuka Webinar Internasional dengan tema “Nature, Pathomechanisme, Clinical Aspects and Bioinformatic of Zoonotic Emerging Disease“, Selasa (30/6).

BACA:  BPJS Kesehatan Makassar Tegaskan Program Bansos Rp3,5 Juta Hoax

Kegiatan yang digelar Fakultas Kedokteran Unhas ini membahas terkait Patogen Zoonotic dengan menghadirkan narasumber kompeten di bidangnya.

Antara lain Janet Cox Singh dari Universitas St Andrew, UK, Cyrus Daneshvar dari Rumah Sakit Universitas Plymouth, Inggris, Kevin Maringer dari niversitas Surrey, Inggris dan Dr. Dwi Kesuma Sari dari Universitas Hasanuddin.

Dalam kesempatan ini, Prof Dwia juga menyampaikan mengapresiasinya. Menurutnya, webinar FK Unhas yang memberikan topik pembahasan strategis terkait perkembangan Covid-19 sangat bagus.

Apalagi pada pembahasannya memfokuskan pada beberapa isu penting dalam dunia kesehatan, sehingga sangat dibutuhkan sebagai sumber informasi.

“Webinar ini akan memberikan gambaran yang komprehensif terkait pandemi Covid-19 yang kita ketahui bersama memberikan dampak besar pada manusia dari segala aspek kehidupan,” jelas Prof Dwia.

BACA:  Setelah Ditutup Sementara, Laboratorium RS Unhas Kini Sudah Beroperasi Kembali

Sementara, Dekan FK Unhas, Prof. dr. Budu menjelaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari kerja sama penelitian antara FK dan tiga universitas yakni St. Andrew University, Surrey University, dan University Hospital Plymouth.

“Ini webinar keenam yang kita lakukan, kita berharap webinar ini akan memberikan wawasan baru tentang patogen zoonosis yang berhubungan dengan permasalahan Covid-19,” jelas Prof Budu.

Sementara, Janet Cox Singh sebagai salah satu narasumber menyampaikan materi terkait Mechanism of Pathogen Jumping From Wildlife to Humans in emerging disease, with focus on SARS-CoV-2.

Ia menjelaskan, zoonotic merupakan transmisi patogen dari hewan vertebrata ke manusia yang berdampak pada kesehatan masyarakat. Perpindahan ini terjadi karena beberapa faktor penentu seperti ekologis maupun epidemiologis.

BACA:  Pemkab Sinjai Gratiskan Rapid Test untuk Pelajar Mahasiswa dan Sopir

“Patogen dari hewan ini membawa kuman berbahaya, seperti bakteri, jamur, parasit, dan virus yang kemudian ketika terjadi perpindahan pada manusia menyebabkan timbulnya penyakit ringan sampai berat,” jelas Janet.

Penyakit menular dari hewan bukanlah hal yang baru, saat ini banyak jenis penyakit yang berasal dari perpindahan hewan ke manusia. Misalnya saja filoviruses yang menyebabkan ebola, coronaviruses, henipavirus, dan beberapa virus lainnya.

Semua penyakit virus RNA tersebut berkaitan dengan kerusakan jaringan patologi serta kekebalan tubuh manusia dan beberapa virus tersebut berasal dari kelelawar.

“Patogen ini ditularkan dengan beberapa cara misalnya dengan melakukan kontak langsung dan kontak tidak langsung melalui vektor atau pembawa inang,” terang Janet.

Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.

INFORMASI TERKAIT