Jadi Rujukan Bumil, RS Dadi Makassar Rawat 83 Pasien Ibu Hamil Positif Covid-19

Gambar Gravatar
Ilustrasi ibu melahirkan di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.
Ilustrasi ibu melahirkan di tengah pandemi virus corona atau Covid-19. (Foto: Suara.com)

Makassar, SULSELSEHAT — Sejak ditetapkannya sebagai rujukan rumah sakit ibu dan anak, per 1 Juli 2020, Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Kota Makassar telah menangani 83 pasien ibu hamil dengan status positif virus corona atau Covid-19.

“Totalnya ada 83 pasien, tapi saat ini sisa 50 pasien yang kita rawat karena sudah banyak dipulangkan dengan status sembuh,” kata Direktur RSDK Dadi Makassar dr Arman Bausat, kepada Sulselsehat.com, Sabtu (17/07/2020).

JANGAN LEWATKAN :

Menurut dr Arman, pelayanan bagi pasien ibu hamil baik dengan status positif Covid-19 ataupun tidak telah ditangani sejak Juni lalu.

BACA:  Protektif: Upaya Kesehatan (Baru) Selain Promotif, Preventif, Kuratif dan Rehabilitatif

Hal ini karena meningkatnya pasien ibu hamil, sementara adanya ketakutan rumah sakit lain untuk melakukan tindakan, sehingga dicarilah rumah sakit yang bisa menampung pasien ibu hamil dan RSKD Dadi Makassar menjadi pilihan pemerintah.

“Hanya saja kapasitas kamar saat itu masih terbatas. Tapi per Juli kami mulai menambah 50 tempat tidur 50 jadi saat ini ada 65 tempat tidur,” jelasnya.

Ia menjelaskan, RSDK Dadi ini menjadi pusat rujukan untuk ibu hamil maupun umum dengan status positif Covid-19. Pihaknya pun telah menerima rujukan dari seluruh kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan.

Tercatat hingga saat ini RSDK Dadi Makassar telah merawat pasien Covid-19 baik dalam Kota Makassar maupun luar Kota Makassar.

BACA:  Menkes Terawan: Rapid Test Bukan Untuk Diagnostik Covid-19

“Kemarin kita terima rujukan dari Palopo, Jeneponto dan Bulukumba. Ada juga pasien dari RS Bahagia, RS Pertiwi, dan RS Fatimah,” terang dr. Arman.

Kemudian dalam penanganannya, pihaknya mengakui Sumber Daya Manusia (SDM) dinilai cukup dalam menangani pasien Covid-19. Dimana tercatat saat ini ada enam dokter spesialis dan enam dokter anestesi.

“Alhamdulillah sampai sekarang ini SDM aman sarana penunjang semua aman,” ujarnya.

Hanya saja, yang masih menjadi tantangan hingga saat ini yakni kurangnya fasilitas box bayi.

Olehnya untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pihak rumah sakit melakukan improvisasi dengan membuat box bayi yang bisa menampung 15 bayi sekaligus dalam satu box.

“Saat ini kita sudah punya 20 box bayi, kita tidak melakukan pengadaan box bayi karena kami rasa perawatan untuk pasien ibu hamil di rumah sakit ini hanya untuk kondisi pandemi saja,” tutupnya.

BACA:  Soal Perda Wajib Masker, Pengamat Hukum Unhas Nilai Terobosan Pemkab Gowa Sangat Cemerlang

Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.

INFORMASI TERKAIT