Makassar, SULSELSEHAT – Pemerintah RI melalui Kementerian Kesehatan menyarankan Pemprov Sulawesi Selatan untuk memisahkan rumah sakit yang melayani pasien Covid-19 dengan yang bukan Covid-19.
Hal tersebut sebagai bentuk antisipasi agar masyarakat yang ingin memeriksakan dirinya dengan gejala penyakit biasa Non-Covid 19 tidak dibayangi ketakutan akan tertular virus yang sangat mematikan dari pasien Covid-19 yang dirawat di RS.
Juru bicara Kementrian Kesehatan RI, Achmad Yurianto saat dikonfirmasi, mengatakan bahwa kehadiran rumah sakit Non-Covid ini sangat dibutuhkan agar tetap memberikan layanan bagi penderita penyakit Non-Covid dengan aman.
“Salah satu pertimbangan kita harus menyiapkan rumah sakit tanpa Covid sama sekali, untuk tetap memberikan layanan penyakit non covid dengan aman,” ujarnya via whatsapp, Selasa (09/06/2020).
Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional tersebut menekankan, pasien dengan penyakit kronis harus tetap mendapatkan layanan kesehatan yang memadai di RS.
“Ingat pasien penyakit kronis lain tetap harus dilayani, jangan sampai terabaikan. Pasien jantung, diabetes, stroke, tbc, ibu hamil, anak dan lain-lain tetap harus jalan dan aman. Jangan sampai layanan ini terhenti karena pasien takut ketularan covid, atau petugas takut pasiennya ketularan covid di RS yang juga melayani covid,” tambahnya.
Lebih jauh, ia menekankan bahwa harus ada rumah sakit di Sulawesi Selatanl yang memfokuskan pelayanan Non-Covid namun tetap mengutamakan protokol kesehatan.
“Misalnya RS Ibu Anak, jangan sampai menerima kasus Covid, tapi fokus layanan kesehatan ibu dan anak serta imunisasi. Jangan sampai penyakit kronis non covid, layanannya terabaikan. Mari saling mengingatkan,” tutupnya.
Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.
