Makassar, SULSELSEHAT – Universitas Hasanuddin intensif melakukan langkah aktif dan progresif untuk turut serta melakukan pencegahan Covid-19 sejak dua minggu terkahir.
Langkah tersebut diambil menindaklanjuti laporan bahwa 4 pegawainya ditemukan positif terinfeksi.
Berdasarkan contact tracing, keempat pegawai tersebut kemungkinan terpapar dari luar kampus. Meskipun demikian, Unhas berkomitmen untuk memastikan seluruh pegawai dalam keadaan sehat dan terhindar dari infeksi virus corona.
Unhas melakukan rapid test kepada lebih 2.000 pegawai. Rapid test massal dilakukan pada tanggal 16 dan 17 Juni 2020. Pada awalnya, ditemukan sebanyak 17 pegawai yang reaktif. Namun seluruh pegawai ditest, ditemukan sebanyak 37 orang yang reaktif.
Sesuai standar pencegahan penularan virus corona, seluruh pegawai ini kemudian diambil tindakan lanjutan, yaitu dengan melakukan karantina mandiri dan melakukan test swab (PCR) untuk memastikan bahwa mereka yang reaktif betul terinfeksi virus Corona penyebab Covid 19.
Sebanyak 25 pegawai ditemukan positif terinfeksi Covid-19 walaupun sampai saat ini belum ada gejala klinis baik ringan maupun berat.
Ketua Tim Satgas Covid-19 Unhas, yang juga Dekan Fakultas Kedokteran, Prof. dr. Budu menjelaskan bahwa langkah melakukan screening (pemeriksaan) terhadap seluruh pegawai Unhas ini merupakan langkah yang sangat strategis. Dengan melakukan pemeriksaan ini, Unhas berkomitmen total dalam upaya memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19.
“Seluruh pegawai yang dinyatakan positif tersebut kondisinya dalam keadaan sehat, tidak ada gejala sakit apapun yang kita temui. Coba bayangkan kalau kita tidak melakukan pemeriksaan massal. Mereka ini tentu bisa menjadi sumber penularan bagi ribuan pegawai lainnya. Sekarang kita segera memutus rantai sebaran,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Sulselsehat.com, Selasa (23/06/2020).
Sementara itu, rektor Unhas, Prof. Dwia Aries Tina Pulubuhu, menjelaskan bahwa masyarakat harusnya memiliki cara pandang baru terhadap Covid-19. Virus ini memang menyebar dan berada di sekitar kita, tetapi ini bukan hal memalukan. Siapa saja, tanpa kenal strata sosial, berpotensi terpapar.
“Covid-19 bukan aib. Ini bukan hal memalukan. Jangan takut memeriksakan diri, dan jangan malu jika terkena. Unhas memilih langkah ini untuk memberikan contoh, sambil menyiapkan protokol untuk tindak lanjut. Jika kita menemukan ada yang positif, protokol pencegahan akan segera bekerja,” tegasnya.
Langkah Selanjutnya
Prof. Budu lebih lanjut menjelaskan Tim Satgas Covid-19 Unhas telah menyiapkan langkah-langkah lanjutan untuk menangani pegawai Unhas yang terinfeksi Covid-19. Secara medis, langkah pertama adalah segera melakukan isolasi dan karantina secara ketat.
“Kita kemudian melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi, Gugus Tugas Provinsi, dan Satgas Kota Makassar. Untuk mereka yang positif, kita akan berikan pilihan untuk isolasi di Hotel. Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Provinsi untuk hal ini,” katanya.
Selanjutnya, Prof. Budu juga menjelaskan bahwa pihaknya berkoordinasi dengan Satgas Kota Makassar dan Dinas Kesehatan Kota untuk melakukan contact tracing (penelusuran riwayat kontak).
Selain itu, juga Dinas Kesehatan Kota diminta untuk melakukan proses komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kepada keluarga dan kerabat dari pegawai yang ditemukan positif tersebut.
“Intinya, kita ingin memberik keyakinan kepada masyarakat bahwa jangan takut, jangan malu, dan jangan minder kalau terkena Covid-19. Kita akan melakukan langkah terbaik untuk mengatasinya. Apalagi kalau kita lihat, pegawai kita yang positif ini resikonya rendah, karena tidak ada gejala. Mudah-mudahan dengan penanganan yang baik mereka akan segera sembuh dan bersih dari virus corona,” tambahnya.
Secara kelembagaan, Unhas akan memfasilitasi dukungan penanganan terhadap para pegawai yang terinfeksi Covid-19. Mereka tidak perlu membayar biaya pemeriksaan dan perawatan di hotel (bagi yang memilih untuk isolasi dan karantina di hotel).
“Pegawai-pegawai Unhas yang positif Covid-19 ini nampaknya belum perlu dirawat di Rumah Sakit. Mereka tidak ada gejala, dan memiliki imun yang cukup baik. Sambil merawat, kita juga akan mempersiapkan mereka menjadi Duta Covid, sehingga jika mereka sembuh nantinya, mereka dapat memberi informasi yang jelas tentang corona kepada orang sekitarnya dan masyarakat,” jelasnya.
Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.