Makassar, SULSELSEHAT – Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah menunjuk Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Ibu dan Anak Pertiwi menjadi rumah sakit khusus penanganan ibu hamil dengan status positif Covid-19.
“Semalam Tim Gugus maupun para direktur rumah sakit, kita sudah tetapkan RSIA Pertiwi menjadi rumah sakit khusus untuk ibu-ibu hamil, jadi memang khusus Covid-19,” katanya, Kamis (25/6).
Ia berharap, dengan hadirnya RS Pertiwi khusus untuk ibu hamil penderita Covid-19 ini, tidak lagi ditemukan masalah di lapangan. Seperti beberapa kejadian sebelumnya.
“Saya kira tidak usah khawatir tentang penyediaan rumah sakit khusus untuk ibu hamil yang positif Covid-19. Kita akan memberikan penanganan yang maksimal,” ujarnya.
Selain itu, Pemprov Sulsel juga merencanakan akan menyiapkan RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah sebagai rumah sakit penanganan Covid-19 bagi ibu yang melahirkan.
“Kita juga kaji beberapa rumah sakit lagi. Rumah sakit Fatimah sedang kita siapkan juga. Tetapi kita berharap RSKD Pertiwi sudah cukup,” tutup Nurdin.
Sepekan Lalu
Ihwal penunjukkan rumah sakit khusus ibu dan anak (RSIA) milik pemerintah sebagai pusat rujukan ibu hamil yang terindikasi Covid-19 sudah mulai diutarakan sejak sepekan yang lalu ketika kasus yang menimpa ibu Ervina Yana mulai heboh dibicarakan publik.
Pada Rabu (17/06/2020) silam, Direktur SDM dan Pelayanan RSIA Ananda dr Nasriyadi Nasir, kepada SulselSehat.com mengatakan rumah sakit khusus ibu dan anak (RSIA) milik pemerintah sudah saatnya dijadikan sebagai pusat rujukan untuk ibu hamil yang terindikasi Covid-19.
Apa yang dikatakan Nasriyadi bukannya tanpa alasan. Banyak kasus keterlambatan pelayanan, khususnya terhadap ibu hamil akibat Protap Covid-19 dimana tidak semua RS bisa melakukannya.
Sementara, proses persalinan bukanlah hal yang dapat ditunda terlalu lama, apalagi jika ada indikasi kedaruratan yang mengharuskan tindakan dilakukan dengan segera.
Melibatkan Swasta
Selain meminta RSIA milik pemerintah dijadikan sebagai pusat rujukan untuk ibu hamil yang terindikasi Covid-19, Nasriyadi juga berharap agar pelibatan sektor swasta juga ditingkatkan sebagai upaya bersama menanggulangi pandemi Covid-19 saat ini.
Sektor swasta yang dimaksud adalah Fasilitas Kesehatan Tahap Pertama (FKTP) yang terdiri dari klinik atau praktek mandiri, dan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) seperti RS dan klinik swasta lainnya.
Menurut Nasriyadi, peran serta semua stakeholder dan perhatian serius dari semua elemen masyarakat dan pemerintahan benar-benar sangat dibutuhkan dalam upaya penanggulangan wabah Covid-19.
Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.