Luwu Utara, SULSELSEHAT — Koordinasi pelayanan kesehatan bagi warga korban bencana banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah Kabupaten Luwu Utara mulai dikeluhkan.
Pasalnya, hingga hari keenam pasca terjadinya bencana yang merenggut puluhan korban jiwa itu, pelayanan kesehatan masih terkesan jalan sendiri-sendiri.
“Banyak tim relawan membuka posko pelayanan kesehatan untuk warga korban bencana, tapi tidak terkoordinasi,” ungkap dr Abdul Azis, relawan dokter di Masamba, Minggu (19/07/2020).
Bahkan menurut Ketua Mahtan ini, sejumlah Puskesmas yang turun memberikan layanan kesehatan pun masih jalan sendiri-sendiri.
“Harusnya Dinkes mengkoordinasikan semua ini. Jadi setiap relawan medis yang datang bikin posko kesehatan melaporkan diri dulu supaya bisa diarahkan agar pelayanan merata untuk semua korban,” tambahnya.
Hal lain yang juga dikeluhkan oleh dokter spesialis urologi jebolan Fakultas Kedokteran Unhas ini, adalah rujukan pasien korban bencana yang sebagian besarnya di RS Hikmah Masamba.
“RS Hikmah ini swasta punya. Kalau semua pasien dikumpulkan di sini, lalu bagaimana mengenai operasionalnya. Apakah akan ditanggung pemerintah. Padahal sudah ada RSUD Andi Djemma yang ditunjuk,” tambahnya.
Selain itu, layanan DVI (disaster victim investigation) yang sebelumnya sudah ditetapkan di RSUD Andi Djemma, lanjutnya, kini malah berpusat di RS Hikmah Masamba.
Karena itu, kata Azis, sapaan karibnya, Pemerintah Daerah Luwu Utara harus segera memperbaiki lagi sistem koordinasi khususnya untuk pelayanan kesehatan bagi korban bencana.
Hingga berita ini diturunkan, Sulselsehat.com belum berhasil menghubungi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Utara, dr. Andi Muhammad Nasrum.
Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.
