Makassar, SULSELSEHAT — Sebanyak 415 tenaga kesehatan, baik dokter, perawat dan tenaga laboratorium yang menangani pasien virus corona atau Covid-19 di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Hasanuddin telah menerima insentif.
Humas Rumah Sakit Pendidikan Unhas dr Alfian Zainuddin membenarkan terkait pernyataan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulsel bahwa RS Unhas menjadi salah satu rumah sakit yang telah dicairkan insentif tenaga kesehatannya oleh Dinkes Sulsel.
“Setelah kita lakukan pengajuan dan diverifikasi, Alhamdulilah insentif untuk tenaga kesehatan kita sudah cair,” katanya saat dikonfirmasi, Kamis (16/07/2020).
Ia menyebutkan, proses pencairan pun dilakukan secara keseluruhan ke 415 tenaga kesehatan. Hanya saja pengajuan pemberian insentif tenaga kesehatan dilakukan dua tahap.
Pada tahap pertama, diajukan 195 tenaga kesehatan pada Maret, kemudian pada April diajukan untuk pemberian insentif ke 220 tenaga kesehatan.
“Untuk besaran insentif kami lagi menunggu tim insentif yang bayar. Tapi besarannya pasti bervariasi sesuai juknis insentif dari kementerian kesehatan,” terang dr Alvian.
Dirinya pun berharap, dalam rangka mempertahankan pelayanan maksimal di tengah pandemi Covid-19, seluruh tenaga kesehatan di rumah sakit yang menjadi ujung tombak pelayanan baik nakes dan non nakes mendapat perhatian dari pemerintah.
Pasalnya yang berperan dalam pelayanan Covid-19 hingga saat ini bukan hanya pada tenaga kesehatan, tetapi juga non tenaga kesehatan.
“Non tenaga kesehatan juga harus mendapatkan perhatian lebih karena perannya mereka juga sangat besar. Seperti CS, teknisi, bagian RT, evakuator pasien, dan driver. Apalagi di tengah menurunnya keadaan finansial rumah sakit, makanya kita harap mereka juga bisa mendapat insentif,” katanya.
Sebelumnya, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulawesi Selatan menyebutkan hingga saat ini ada dua rumah sakit penanganan pasien virus corona atau Covid-19 yang telah menerima intensif untuk para tenaga kesehatannya.
“Dua rumah sakit rujukan yang sudah dibayar untuk pencairan intensif bagi tenaga kesehatannya. Yakni, RSUP Wahidin Sudirohusodo dan RS Unhas termasuk kepada tenaga kesehatannya yang gugur,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sulawesi Selatan, Prof Syafri Kamsul Arif.
Ia mengatakan, pemberian intensif tenaga kesehatan di setiap rumah sakit dilakukan secara bertahap sesuai dari petunjuk teknis (Juknis).
Dimana pencairan akan dilakukan jika telah lolos verifikasi, mului dari jumlah pasein Covid-19 nya, dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) dan kelengkapan lainnya.
“Memang baru dua rumah sakit itu, yang lain masih menunggu verifikasi karena memang ada verifikasi. Tidak ada masalah, dana sudah ada di dinas kesehatan, jika dianggap sudah memenuhi verifikasi pasti langsung akan dicairkan, apalagi merajuk pada aturan baru proses pencairan lebih mudah,” katanya.
Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.