Makassar, SULSELSEHAT — Jumlah dokter yang gugur akibat terpapar virus corona atau Covid-19 semakin meningkat seiring dengan perkembangan kasus yang ada, baik secara nasional maupun di wilayah Sulawesi Selatan.
Anggota Bidang Kesekretariatan, Protokoler, dan Public Relations PB IDI dr Halil Malik menyebutkan, berdasarkan data Tim Mitigasi Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) hingga 22 September 2020 tercatat 118 dokter yang meninggal akibat virus ini.
“Dokter yang sudah gugur karena terpapar Covid-19 dalam usaha penanganan semakin bertambah. Data terakhir ada 118 dokter,” katanya saat dikonfirmasi, Jumat (25/9/2020).
Lanjutnya, dari total dokter yang gugur, ada lima kabupaten/kota di Indonesia dengan kasus tertinggi. Kota Makassar pun menjadi salah satu daerah tertinggi kasus angka kematian dokter.
“Berdasarkan survey tim mitigasi ada lima kota dengan angka tertinggi kematian dokter. Antara lain Kota Medan, Surabaya, Jakarta Selatan, Makassar, dan Kota Bekasi,” ujarnya.
Untuk Kota Medan ada 13 dokter, kemudian di Kota Surabaya ada 11 dokter, Jakarta Selatan tercatat delapan dokter, Kota Makassar ada lima dokter.
“Khusus Kota Bekasi, Malang Raya, Sidoarjo, dan Semarang ada empat dokter. Sisanya tersebar di beberapa kota yang ada,” jelasnya.
Menurut dr Halik, sejak adanya kasus dokter meninggal akibat Covid-19, PB IDI langsung mengambil langkah tegas melalui Satgas Covid-19 PB IDI. Dimana pihaknya langsung telah membentuk tim khusus atau tim mitigasi.
“Tim mitigasi yang kita bentuk ini bertugas untuk mengaudit dan menginvestigasi persoalan dokter yang terpapar Covid-19 dan dokter yang meninggal dunia karena Covid-19. Termasuk mengawal terkait jaminan keselamatan bagi dokter yang menangani pasien Covid-19,” tutupnya.
Sebelumnya Humas IDI Makassar dr Wahyudi Muchsin menyebutkan, dokter meninggal akibat Covid-19 yang dicatat IDI Makassar yakni dr. Bernadette Sp.THT, dr. Herry Nawing SpA, dr. Theodorus Singara Sp.KJ, Prof. Dr. dr. Andi Arifuddin Djuanna, Sp.OG (K), dan dr. Adnan Ibrahim, Sp.PD.
“Kami sangat berduka dengan bertambahnya rekan sejawat kami yang telah mendahului karena gugur sebagai pahlawan kemanusian Covid-19. Kami pun mengajak seluruh pihak untuk mengirimkan doa agar segala kebaikan semasa hidupnya bernilai ibadah,” katanya saat dikonfirmasi belum lama ini.
Dengan bertambahnya jumlah tersebut dirinya pun meminta agar masyarakat yang terpaksa melaksanakan aktivitas diluar rumah agar disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Mulai dari menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
“Kita semua harus sadar bahwa Covid-19 ini belum melandai. Makassar masih menjadi wilayah zona merah penyebaran, begitu pun beberapa daerah lainnya di Sulsel, sehingga kita jangan lengah,” ujarnya.
Bahkan dirinya berharap, dengan kondisi tersebut maka seharusnya pemerintah mengambil langkah serius. Misalnya tetap membatasi aktivitas sosial yang saat ini dinilai mulai longgar, seperti pelaksanaan pernikahan di hotel dan gedung, aktivitas ekonomi dan sosial budaya dan lainnya.
Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.