Makassar, SULSELSEHAT — Setiap tanggal 15 Oktober selalu diperingati sebagai Hari Cuci Tangan Sedunia. Melansir Wikipedia, penetapan ini dilakukan pada Annual World Water Week yang berlangsung pada 17-23 Agustus 2008 lalu, di Stockholm.
Peringatan HCTS pada tahun 2020 ini bertepatan dengan momentum pandemi Covid-19 yang belum berakhir.
Karennaya, peringatan HCTS ini diharapkan menjadi pengingat yang kuat bahwa salah satu cara paling efektif dan sederhana untuk menghentikan penyebaran virus dan berbagai penyakit menular lainnya adalah dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air.
Direktur RSIA Malebu Husada Makassar dr Irwan Ashari mengatakan, tangan merupakan bagian tubuh yang paling sering bersentuhan dengan benda lain.
Badan kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa kedua tangan kita merupakan jalur utama masuknya kuman atau sumber penyakit ke dalam tubuh.
“Mencuci tangan pakai sabun itu penting karena sabun dapat mengikat molekul air dan minyak serta kotoran secara bersamaan,” katanya saat dikonfirmasi, Kamis (15/10/2020).
Lanjutnya, lemak dan kotoran yang menempel akan terlepas saat tangan digosok dan bergesek dalam upaya melepasnya.
Di dalam lemak dan kotoran inilah menempel kuman (virus, bakteri, parasit). Sehingga dengan mencuci tangan pakai sabun menjadi upaya dalam memutus rantai perpindahan/penularan virus, termasuk Covid-19.
“Saat mencuci tangan menggunakan sabun, tidak ada sabun khusus, misalnya sabun antibakteri dll. Ini karena Covid-19 adalah virus, jadi sabun tangan antibakteri tidak memberi keunggulan tambahan dibandingkan jenis sabun yang lain,” terangnya.
Sementara, untuk waktu-waktu yang tepat saat mencuci tangan menggunakan sabun di antaranya, sebelum makan, memasak, atau menyediakan makanan, setelah menyentuh tangan orang lain atau bersalaman.
Kemudian setelah menggunakan transportasi umum, membersihkan rumah, menyentuh binatang termasuk hewan peliharaan dan sebelum dan sesudah mengunjungi orang yang sakit.
Termasuk juga setelah bersin, batuk atau mengeluarkan ingus, setelah berada di luar rumah atau melakukan aktivitas luar ruangan, dan setelah menggunakan kamar mandi
“Kebersihan tangan dapat menyelamatkan nyawa kita, apalagi di tengah pandemi Covid-19 ini,” ujarnya.
Dalam mensosialisasikan gerakan mencuci tangan menggunakan sabun di tengah era adaptasi kebiasaan baru ini juga perlu didukung dengan adanya fasilitas cuci tangan dengan sabun.
Mulai dari di rumah, sekolah, fasilitas kesehatan, fasilitas umum, perkantoran, lokasi kerja lainnya, serta ruang publik.
“Kenapa ini sangat penting, karena untuk menjaga anak, pemuda, lansia, tenaga kependidikan, tenaga kesehatan, dan pekerja agar aman dari penyebaran Covid-19 dan penyakit menular lainnya,” tutup Irga, sapaan karibnya.
Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.