Makassar, SULSELSEHAT. COM — Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PEAI) Sulawesi Selatan Prof Ridwan Amiruddin mengaku, kebijakan pembukaan bioskop yang direncanakan Pemerintah Kota Makassar memang perlu dikaji secara mendalam.
Hal ini dengan melihat kondisi penularan virus corona atau Covid-19 yang masih terjadi di Kota Makassar. Sehingga dikhawatirkan akan menyebabkan peningkatan jumlah kasus kembali.
“Di satu sisi tekanan dari pengelola bioskop juga tentu berharap bidang usahanya dapat beroperasi kembali. Tapi disisi lain kasus Covid-19 masih saja terjadi, makanya kita masih perlu mewaspadai,” katanya saat dikonfirmasi, Selasa (3/11/2020).
Sehingga, langkah yang perlu dilakukan dalam mencegah terjadinya penularan yakni menerapkan secara ketat penerapan protokol kesehatan.
Antara lain, menyiapkan sarana tempat cuci tangan menggunakan sabun sebelum memasuki bioskop, dan menggunakan masker.
Selain itu, juga wajib menjaga jarak baik saat antrian maupun presentasi tempat duduk sebaiknya 50 persen dari jumlah tempat duduk yang ada sebelumnya. Atau bahkan mengikuti kebijakan Pemerintah DKI yang hanya 25 persen.
Kemudian, memastikan yang datang adalah orang-orang yang sehat atau bukan yang masuk dalam kelompok rentan (beresiko) terpapar Covid-19.
“Jangan kelompok yang berisiko, seperti lansia usia diatas 60 tahun, anak-anak dan memiliki penyakit penyerta atau komorbid, (jantung, diabetes dan hipertensi). Kelompok ini sebaiknya tidak diberikan akses untuk masuk,” terangnya.
Aturan ketat penggunaan masker juga harus diawasi dengan baik. Pasalnya ventilasi di dalam bioskop menggunakan AC central sehingga potensi terjadinya penularan virus melalui aerosol sangat besar.
“Ini memang tantangannya karena hampir seluruh ventilasi bioskop itu menggunakan AC Sentral. Jadi salah satu poinnya adalah memastikan pengunjungnya menggunakan masker yang benar dan tepat. Karena sampai sekarang belum ada bioskop yang tidak menggunakan AC ataupun berada di ruangan terbuka,” ujarnya.
Menurut Prof Ridwan yang juga Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat, Unhas ini sejumlah aktivitas sosial dan perekonomian memang secara perlahan bisa dilakukan.
Hanya saja memang penerapan protokol kesehatan menjadi aturan wajib yang harus dilakukan.
Apalagi denganmelihat pertumbuhan kasus Covid-19 di Sulawesi Selatan memang cenderung semakin menurun. Berdasarkan data positif rate saat ini sudah berada di bawah 5 persen atau berada di angka 4,9 persen.
Sedangkan angka kesembuhan semakin membaik atau sebesar 89,6 persen dari angka nasional 82 persen. Kemudian angka kematian semakin menurun 2,25 persen dari angka nasional 3,5 persen.
“Kita akui penanganan Covid-19 semakin hari semakin membaik. Meski demikian jangan sampai pembukaan bioskop ini justru menjadi pemicu munculnya kasus baru atau klaster bioskop,” tutup Ketua Konsultan Tim Gugus Tugas Covid-19 Sulsel ini.
Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.