Prof Dwia Ikut Tanggapi Kajian BS Center dalam Buku Vaksin Covid-19 & Arah Pemulihan Ekonomi Indonesia

Gambar Gravatar
Rektor Universitas Hasanuddin, Prof. Dwia Aries Tina Pulubuhu
Rektor Universitas Hasanuddin, Prof. Dwia Aries Tina Pulubuhu, saat menjadi penanggap dalam Diskusi dan Peluncuran Buku Hasil Riset dan Kajian Perdana Brain Society (BS) Center mengenai "Vaksin Covid-19 & Arah Pemulihan Ekonomi Indonesia"secara virtual, Selasa (10/11). (Foto: Istimewa)

Makassar, SULSELSEHAT. COM — Rektor Universitas Hasanuddin Prof. Dwia Aries Tina Pulubuhu, menjadi salah satu penanggap dalam Diskusi dan Peluncuran Buku Hasil Riset dan Kajian Perdana Brain Society (BS) Center mengenai “Vaksin Covid-19 & Arah Pemulihan Ekonomi Indonesia”.

Kegiatan ini berlangsung secara virtual melalui aplikasi zoom meeting dan live streaming dikanal YouTube BS Center, Selasa (10/11/2020).

JANGAN LEWATKAN :

Diketahui, BS Center merupakan lembaga yang bergerak di bidang kajian dan penelitian terhadap isu kesehatan masyarakat, ekonomi, politik, hukum, ideologi, sosial, budaya dan demokrasi.

Hasil riset dan kajian lembaga BS Center ini diharapkan menjadi solusi dari berbagai permasalahan bangsa.

BACA:  Nakes dan Tenaga Medis Mulai Dipersiapkan untuk Vaksinasi Covid-19

Dalam tanggapannya, Prof. Dwia mengapresiasi analisis kritis BS Center dari sisi pemulihan sektor kesehatan. Salah satunya dengan melihat belum adanya transparansi dalam pengadaan vaksin Covid-19, belum lagi komitmen lemah pemerintah terhadap sektor kesehatan, dan peringatan atas situasi pasca vaksin.

“Menurut saya, permasalahan vaksin ini perlu dikaji dengan baik. Salah satunya tentang kelompok prioritas penerima vaksin agar sesuai kebutuhan masyarakat,” katanya dalam pertempuran tersebut.

Ia pun meminta, agar dalam pemberian bali Covid-19 ini dibutuhkan analisa terhadap risk community, guna mengidentifikasi masyarakat rentan yang terdampak.

“Kajian yang dilakukan BS Center ini merupakan kajian yang komprehensif, kritis dan analitis karena disesuaikan dengan data dan usulan,” ujarnya.

BACA:  Tambah Lagi 12 Kasus Baru, Total 615 Positif Covid-19 di Gowa

Tak hanya itu, Prof. Dwia mengaku, rekomendasi kajian BS Center terhadap uji klinis imunitas dan kekebalan populasi, mekanisme distribusi vaksin Covid-19, penyerapan anggaran, peningkatan rasio pajak, dan mekanisme pencegahan korupsi akan sangat baik jika memperhatikan intervensi fiskal berdasarkan kebutuhan daerah. Dimana, dana yang disalurkan berbasis pada permasalahan daerah.

Sementara, berdasarkan prespektif ekonominya ia mengungkapkan, prinsip dasar pemulihan sosial ekonomi dalam “new normal” atau era adaptasi kebiasaan baru merupakan proses keadaan pemulihan yang membutuhkan keseimbangan antara kebutuhan dan kepuasan masyarakat.

Sementara, Pendiri BS Center Bambang Soesatyo menjelaskan, ditengah pandemi Covid-19, gotong royong merupakan salah satu hal yang harus dilakukan untuk melewati situasi krisis.

BACA:  Anda Pekerja atau Pemilik Tempat Kerja di Makassar? Baca Protokol Kesehatan Ini!

Keterlibatan masyarakat dan pemerintah dalam penanganan krisis Covid-19 menjadi bukti nyata keutuhan NKRI.

Pandemi Covid-19 berdampak pada hampir seluruh sektor kehidupan masyarakat, terutama sektor kesehatan dan perekonomian.

Khusus pada sektor ekonomi, hal ini menyebabkan penurunan pendapatan ekonomi dan berpengaruhi terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat.

“Tanggung jawab ada dipundak kita. Dengan diskusi ini maka kita mencoba mengkritisi dan meningkatkan pemikiran terhadap isu-isu yang memiliki dampak pada masyarakat atas pandemi Covid-19 ini,” tegas Bambang.

Dalam kesempatan tersebut Bambang juga memberikan gambaran singkat mengenai BS Center yang mempunyai misi membantu edukasi dan sosialisasi kebijakan publik melalui kajian mendalam guna menawarkan alternatif dan solusi.

Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.

INFORMASI TERKAIT