Makassar, SULSELSEHAT. COM — Akibat pandemi virus corona atau Covid-19, pelayanan untuk pasien Tuberkulosis (TBC) cukup terkendala.
Banyak pasien TBC yang khawatir untuk pergi memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan. Bahkan tidak sedikit pula tenaga kesehatan yang bisanya melakukan pelayanan TBC dialihtugaskan untuk penanganan Covid-19.
Meski adanya situasi sulit ini, Puskesmas Kaluku Bodoa di Kecamatan Tallo Kota Makassar tetap berupaya agar pelayanan kesehatan khususnya kepada pasien TBC tetap berjalan seperti biasanya.
Pelaksana Tugas Puskesmas Kaluku Bodoa dr. Musherianti mengatakan, selama pandemi Covid-19 ini jumlah pasien yang berkunjung ke puskesmas mengalami penurunan, termasuk pasien TBC. Hal ini lantaran pasien takut terpapar Covid-19.
Meski demikian, para petugas kesehatan yang ada di Puskesmas Kaluku Bodoa tidak menyerah begitu saja, pihaknya bersama para tenaga kesehatan lainnya memastikan pengobatan bagi pasien TBC tetap berjalan di tengah pandemi Covid-19 ini.
“Proses pelayanan yang kita berikan kepada pasien yang tidak melakukan pengobatan di puskesmas yaitu dengan datang ke rumahnya langsung. Termasuk pasien TBC MDR yang memang membutuhkan waktu suntik setiap hari,” katanya dalam pernyataannya, Senin (16/11/2020).
Lanjutnya, bagi pasien TBC PO pelayanan yang diberikan itu yakni petugas memberikan obat paket satu bulan agar pasien tidak perlu datang lagi ke puskesmas.
Selama mengkonsumsi obat tersebut, pasien TBC PO akan diawasi proses pengobatannya oleh petugas malalui virtual.
Tak hanya itu, pihaknya juga memiliki kegiatan bernama Masempo Dalle atau Mari Sebar Pot Periksa Dahak. Di mana kegiatan ini dilakukan dengan cara melatih kader-kader di wilayah tersebut untuk melakukan edukasi.
Dalam kegiatan ini para kader bersama petugas lainnya menuju ke tempat urban TBC untuk melakukan kegiatan ketuk pintu.
Di mana di masa adaptasi kebiasaan baru saat ini, program ketuk pintu hanya dilakukan satu kali dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
“Jika sebelum pandemi program ketuk pintu kita lakukan dua kali, maka saat ini kita hanya lakukan satu kali saja. Petugas yang berada di lapangan kita pastikan memakai alat pelindung diri lengkap,” terangnya.
Sementara, bagi petugas yang berada di puskesmas mereka melakukan edukasi kepada pasien di ruang tunggu.
Edukasi ini adalah bagian dari program Alarm Madising yang mana alarm diambil dari bahasa Inggris, sedangkan Madising dari bahasa Makassar.
Program Alarm Madising ini yaitu alarm yang berbunyi dua kali dalam setiap hari. Pertama, pada pukul 09.00 Wita sebagai penanda bahwa seluruh petugas kesehatan mulai memberikan edukasi pencegahan Covid-19 dan TBC selama lima menit kepada seluruh pasien dan non-pasien di ruang tunggu puskesmas.
Kedua, alarm berbunyi pada 11.00 Wita, dimana petugas kesehatan di puskesmas dan pasien melakukan perengangan selama lima menit.
“Tekad yang tinggi dari kami ini tentunya untuk membantu kesembuhan pasien, serta menjadi contoh bagi kita agar bisa saling mendukung demi kesehatan bersama, karena sehat itu dimulai dari diri kita sendiri,” tegas dr. Mus sapaan akrabnya.
Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.