Banyak Dokter Meninggal Akibat Covid-19, PB IDI Bentuk Tim Audit

Gambar Gravatar
Ilustrasi Tenaga Medis Pasien Covid-19
Gambar : Ilustrasi Tenaga Medis Pasien Covid-19.

Makassar, SULSELSEHAT — Menindaklanjuti banyaknya tenaga medis yang meninggal akibat menangani pasien virus corona atau Covid-19, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) membetuk tim audit dan advokasi.

Humas PB IDI dr. Halik Malik mengatakan, berdasarkan surat keputusan nomor 1554/PB/A.4/04/2020, PB IDI membentuk Tim Kematian Sejawat Dokter Terdampak Pandemi.

JANGAN LEWATKAN :

Tim ini nantinya akan melakukan kajian penyebab tingginya angka kematian dokter, melakukan penelusuran secara mendalam terkait riwayat tertular para dokter dalam menangani pasien Covid-19.

“Tim audit ini akan mendalami dan menelusuri lebih jauh terkait kematian dokter sepanjang pandemi Covid-19. Ini merupakan langkah serius yang kami lakukan agar tidak lagi dokter yang gugur,” katanya saat dikonfirmasi Sulselsehat.com, Kamis (09/07) 2020).

BACA:  Ini 4 Syarat Pemberlakukan New Normal Menurut Rekomendasi IKA Unhas

Lanjutnya, tim audit dan tim advokasi ini juga akan melakukan pendamping ke pemerintah dan pihak lainnya agar adanya jaminan keselamatan dan perlindungan dokter yang bertugas di masa pandemi ini.

“Termasuk kepada dokter yang meninggal agar mendapatkan penghargaan, asuransi jiwa dan penghormatan dalam bentuk lainnya,” terangnya.

Apalagi lanjut dr. Halik, pemberian intensif dan santunan kematian bagi tenaga kesehatan yang meninggal akibat Covid-19 jelas tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor. HK. 01. 07/Menkes/392/2020.

“Kita juga mendorong agar adanya jaminan keselamatan bagi tenaga kesehatan misalnya pengaturan shift atau jam kerja yang tidak berlebihan, APD yang standar, insentif tambahan, dukungan akomodasi dan transportasi, skrining berkala dan lainnya,” harapnya.

BACA:  Begini Tanggapan Publik Soal Kebijakan Pemkot Makassar Kenakan Sanksi Bagi Pelanggar Protokol Covid-19

Tak hanya itu, pemerintah juga dinilai perlu membuka akses RT PCR atau swab test ke semua rumah sakit (RS) rujukan penanganan Covid-19 untuk kepentingan skrining tenaga kesehatan secara berkala.

Sebelumnya, PB IDI menyebutkan hingga saat ini ada 48 tenaga medis atau dokter yang meninggal selama pandemi Covid-19.

Tiga diantaranya berasal dari Kota Makassar yakni dr Bernadethe Albertina Fancincius yang bertugas di RS Bhayangkara, dr Herry Demokrasi Nawing SpA yang bertugas di RSUP Wahidin Sudiro Husodo, dan dr Teodorus Singara SpK yang bertugas di RS Dadi.

Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.

INFORMASI TERKAIT