Makassar, SULSELSEHAT — Kementerian Kesehatan Republik Indonesia akan memprioritaskan enam program untuk penanganan kesehatan pada 2020 mendatang yang juga akan dijadikan sebagai program nasional.
Menteri Kesehatan Terawan dr Agus Putranto menyebutkan, enam program prioritas yang akan didorong antara lain program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), program penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), dan program pencegahan stunting.
Termasuk program peningkatan pengendalian penyakit baik menular maupun tidak menular, program penguatan health security untuk penanganan pandemi, program penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan program peningkatan sistem kesehatan nasional.
“Kita memiliki komitmen untuk melaksanakan program dan kegiatan prioritas untuk mendukung pencapaian visi dan misi Bapak Presiden RI terutama dalam pencegahan dan pengendalian penyakt termasuk TB dan Covid-19 serta penguatan health security,” katanya dalam pernyataannya yang diterima Sulselsehat.com, Senin (17/8/2020).
Keenam program prioritas tersebut juga akan direalisasikan sesuai pagu anggaran. Dimana berdasarkan Surat Bersama Menkeu dan Menteri PPN/Kepala Bappenas tentang Pagu Anggaran K/L dan Penyelesaian RKA K/L Tahun Anggaran 2021, maka Kementerian Kesehatan mendapatkan alokasi pagu indikatif tahun 2021 sebesar Rp 84,3 Triliun.
Selain itu, Kemenkes juga mendapatkan anggaran untuk pos pemulihan ekonomi sebesar Rp25,40 triliun yang digunakan untuk pengadaan vaksin Covid-19, imunisasi, sarana dan prasarana dan penelitian dan pengembangan kesehatan serta cadangan bantuan iuran BPJS Kesehatan untuk Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU).
“Pagu anggaran kita pada 2021 sebesar Rp 84,3 triliun ini diluar dari tambahan sekitar Rp 25,4 triliun untuk penyiapan vaksin dan untuk ketahanan kesehatan nasional,” katanya lagi.
dr Terawan berharap, dengan dukungan anggaran tersebut, maka prioritas kegiatan dapat terwujud sebagai investasi untuk pembangunan sumber daya manusia yang unggul dan sehat, sehingga dapat membantu meningkatkan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi Indonesia.
“Semoga kita bisa melaksanakan semua hal strategis ini dan kami akan jalankan dengan sungguh-sungguh yang berdampak langsung pada kepentingan rakyat dan mampu memberikan dukungan pada peningkatan sektor ekonomi nasional,” tegasnya.
Selain itu, lanjut dr Terawan dari pagu tersebut, sumber dana terbesar berasal dari Rupiah Murni (RM) anggarannya sebesar 82,42 persen atau Rp 69.47 triliun digunakan untuk PBI sebesar 70,22 persen atau Rp 48,8 triliun.
Sementara untuk gaji dan operasional sebesar 11 persen atau Rp 7,3 triliun dan kegiatan tupoksi seperi pengadaan PMT, obat dan vaksin, penempatan nusantara sehat, surveilans, serta pelaksanaan program lainnya sebesar 19,27 persen atau Rp 13,4 triliun.
Selain itu, alokasi terbesar kedua yakni badan layanan umum (BLU) sebesar 16,56 persen atau Rp 13,96 triliun digunakan untuk peningkatan pelayanan rumah sakit dan Poltekkes, PLN sebesar 0.53 persen atau Rp 450 miliar digunakan untuk pembangunan RS vertikal di Indonesia Timur serta PNBP sebesar 0,49 persen atau Rp 409 miliar.
Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.