Dr Hisbullah: Ya, Betul Kami Dapat Keuntungan dari Mengelola Corona!

Gambar Gravatar
Ilustrasi Perawatan Pasien Covid-19
Ilustrasi Perawatan Pasien Covid-19 (Foto: Detik)

SULSELSEHAT – Jika ada yang menuduh bahwa kami mendapat untung besar dengan mengelola kopit ini, yah kami iyakan.

Jika ada koran menulis bahwa RS termasuk Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Makassar yang kami kelola akan panen duit gegara merawat korona, yah Insya Allah itu betul.

JANGAN LEWATKAN :

Jika asumsi masyarakat yang berkembang saat ini bahwa si kopit ini sudah menjadi ladang bisnis kami para nakes dan relawan non medis termasuk juga di RSDC yah itu tidak kami bantah.

Bagaimana mungkin relawan-relawan medis dan non-medis ini mau berjibaku tinggal di posko tidur bersama si opit kalau tidak ada balasan yang diharapkan.

Mustahil relawan-relawan yang sebagian mahasiswa mau mengambil resiko, tidak ada ijin dari kampus bahkan ada yang tidak lulus mata kuliahnya karena sibuk ngurusin pasien korona kalau tidak ada yang diinginkan.

Dokter, perawat yang jadi relawan ninggalin praktek tidak mungkin mau gabung kalau tidak besar insentifnya. Pastilah untung besar yang mereka kejar, karena bukan lagi resiko terpapar yang mungkin, tetapi ini sudah menjadi kenyataan.

BACA:  Transmisi Lokal Covid-19 dan Standar Hidup yang Rendah

10 diantara 40 an relawan kami sudah terkonformasi positif dan kini sementara di rawat di RSDC. Sebagian besar mereka adalah perawat dan selebihnya adalah dokter dan relawan non medis.

Sisanya yang 30 masih ada yang karantina dan sisanya lagi masih semangat sibuk mengurusi temannya dan seperti yang terlihat di video, sedang rapat strategi pengelolaan karantina terpadu di RS wisata UIT.

Sisa-sisa “lasykar pajang” yang sudah diswab dan hasilnya negatif ini tidak ciut nyalinya akan terus bekerja memburu bonus yang lebih besar.

Rupanya mereka belum puas apa yang didapat di RS Sayang Bunda. Screening prahospital 1200 orang, rapid test massal 1700 orang dianggap masih sedikit makanya mereka buka lagi Kawasan Karantina terpadu di RS dan Hotel Wisata Universitas Indonesia Timur UIT.

Nah, sekarang pingin bocorannya yah berapa sih yang kami dapat? Ohhh pastilah lebih dahsyat dari durian runtuh atau lebih besar dari hujan duit, kami yakin lebih besar dari itu.

Anggarannya dari mana? Dari Pemkot, dari Pemprop, dari Kemenkes atau dari BNPB? Ohhh bukan! Sama sekali bukan. Jadi dari siapa?

BACA:  Pertama di Lutim, Pasien Positif Covid-19 Meninggal Dunia

Biaya operasional harian dari langit, melalui orang-orang yang digerakkan hatinya untuk menolong sesama. Kita sedang berbisnis dengan Pemilik langit.

Insentifnya dari yang Maha Memiliki Anggaran yang tak terbatas, dari Yang Maha memiliki rezeki, dari Yang Maha memiliki Kekuasaan untuk memberikan kepada siapa saja yang Dia ridhoi dan Dia berkahi.

Kapan di terima untung besarnya itu? Insya Allah secepatnya. Kami yakin di dunia ini pun akan banyak pintu rezki yang akan terbuka buat mereka yang dengan tulus ikhlas berbisnis dengan-Nya.

Berniaga dengan Allah tidak akan pernah rugi, menolong orang tidak akan pernah rugi, belum pernah ada ceritanya orang yang jadi relawan akan bangkrut, tidak akan ada orang jadi relawan lalu jadi melarat.

Di akhirat? Semoga Allah ridho dengan orang-orang yang ikhlas menolong sesama. Insya Allah balasan itu ada, untung besar itu Insya Allah kelak akan jadi kenyataan.

Terus, bagaimana yang ribut-ribut di medsos yang nuduh-nuduh itu, yang fitnah-fitnah itu? Yah biarin aja.

Hitung-hitung itu jadi bonus buat kami, karena keuntungan yang kami kami dapat akan ditambah transfer pahala dari setiap postingan mereka (tabungan pahala yang mereka kumpul selama ini akan berkurang karena akan ditranfer ke yang dituduh-tuduh itu).

BACA:  Lawan Covid-19, Hotel Semakin Gencarkan Sosialisasi Gerakan 3M

Kalau keterusan pahalanya habis yah kan masih segunung dosa-dosa kami yang mereka bisa ambil alih. Kan enak? Biar hisab nya nanti tidak terlalu lama…hehehehe.

Wah kalau begitu, bagi-bagi dong keuntungan besarnya. Gampang! Antum daftar aja jadi relawan, gratis kok! Mendaftar tidak dipungut biaya, hehehe.

Kalau tidak bisa yah bantu-bantulah kami dengan cara bawakan makanan saudara-saudara kita yang sedang di karantina. Belikan mereka vitamin atau buah-buahan. Cucikan pakaiannya di laundry. Bawakan kami APD.

Banyak yang bisa dilakukan, anda dapat pahala kami pun dapat pahala, semua bisa dapat pahala.

Jadiiii?

Yah, tunggu apa lagi? Mari berlomba memburu untung besar, mari berlomba mengejar bonus, mari berlomba ber fastabiqul khairat dengan membantu saudara-saudara kita yang terinfeksi Corona.

Mari bersama-sama masyarakat dan pemerintah memutus mata rantai si opit nakal ini.

Penulis: Dr. Hisbullah Amin
Penanggung Jawab RSDC Makassar

Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.

INFORMASI TERKAIT