Ahli Gizi Ini Yakin Stunting Meningkat Akibat Pandemi Covid-19

Gambar Gravatar
Ilustrasi Stunting
Ilustrasi Stunting pada anak. Sejumlah ahli gizi meyakini peningkatan jumlah penderita stunting akibat pandemi Covid-19. (Foto: BorneoNews.co.id)

“Kita tidak bisa andalkan pemerintah terus untuk berikan bantuan (selama pandemi). Sampai kapan?,” kata Citra dalam perbincangan bersama SulselSehat.com, beberapa hari lalu.

Karena itu, dia menganjurkan agar setiap keluarga perlu memiliki sumber pangan alternatif.

JANGAN LEWATKAN :

“Keluarga sudah harus mulai punya sumber pangan sendiri. Minimal menanam sayur-sayuran di sekitar rumah sendiri,” kata dia.

Menanam sayur-sayuran memang bisa dengan mudah dilakukan di daerah pedesaan karena lahan pekarangan masih cukup luas. Bagi yang tinggal di kota, lanjut Citra, bisa dengan metode tanam tertentu.

BACA:  Pj Walikota Makassar Minta Aparat Tak Persulit Warga Saat Pemeriksaan Suket Bebas Covid-19

“Untuk yang tinggal di kota, bisa menggunakan metode tabulampot atau budikdamber,” ujarnya.

Tabulampot adalah metode budidaya tanaman buah dalam pot yang sudah diperkenalkan sejak tahun 1970-an. Metode ini terus berkembang karena bisa dilakukan siapa saja, khususnya yang tidak memiliki lahan luas untuk bercocok tanam, terutama warga yang tinggal di perkotaan.

Sedangkan budikdamber adalah singkatan dari membudidayakan ikan dalam ember. Ikan yang cocok untuk diternak dalam ember adalah jenis yang tahan terhadap kadar oksigen rendah, seperti lele, patin, sepat, betok, gabus dan gurame.

Menariknya, metode budikdamber bisa sekaligus dipadukan dengan menanam sayur-sayuran yang bisa dipetik dalam masa singkat, seperti kangkung, genjer dan bayam Brazil.

BACA:  Dampak Fluktuasi Kasus Harian Covid-19 di Sulsel

“Jadi saat panen bisa mendapatkan dua sumber protein sekaligus,” tutup Citra.

Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.

INFORMASI TERKAIT