Makassar, SULSELSEHAT — Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 semakin memperkuat penanganan virus corona atau Covid-19 dalam rangka mengendalikan penularan secara massif.
Pasalnya, dalam sepekan terakhir tren kasus baru positif Covid-19 kembali meningkat melalui penambahan kasus harian.
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengatakan, salah satu langkah cepat yang dilakukan yakni mengencangkan program Tracing, Testing dan Edukasi atau Trisula yang sebelumnya program tersebut telah dilakukan selama penanganan Covid-19 di Sulsel.
“Jadi hari ini bersama seluruh pihak, termasuk TNI dan Polri kita semakin massifkan penerapan Trisula ini. Mulai dari memasifkan pelacakan (tracing), agresif testing dan edukasi pelaksanaan protokol kesehatan,” katanya usai membuka Pencanangan Gerakan Trisula, di Tribun Lapangan Karebosi, Kamis (10/9/2020).
Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Sulsel ini mengaku, dalam melakukan pencegahan dan edukasi Covid-19, TNI dan Polri mengambil peran penting dalam membantu pemerintah.
Termasuk peran tenaga kesehatan, kepala daerah di kabupaten/kota, dan seluruh elemen masyarakat yang masih terus berjuang bersama-sama melawan Covid-19 ini.
“Kita tidak bisa menganggap enteng Covid-19 ini karena ini mengancam kesehatan dan sektor lainnya. Makanya gerakan Trisula ini tidak bisa berhenti maupun lengah, meski tren kasus sebulan terakhir sudah mulai melandai,” ujarnya.
Dengan pencanangan gerakan Trisula ini, maka seluruh hal yang mengatur di dalamnya harus betul-betul di massifkan.
Hingga vaksin dan obat Covid-19 ditemukan seluruh masyarakat belum aman dari penularan. Sehingga program Trisula ini harus didorong dengan lebih maksimal di tengah pandemi Covid-19.
“Allhamdulillah dengan memassifkan tracing dan testing, angka kasus positif masih tetap melandai. Hal ini patut kita syukuri, tetap juga patut kita waspadai, jadi kita tidak bisa lengah dan abai,” terangnya.
Pasa program Trisula ini, beberapa hal yang gencar dilakukan yakni tracing dan testing. Olehnya, ia meminta agar jumlah spesimen yang diperiksa setiap harinya harus massif, seiring dengan gerakan testing yang dilakukan.
Apalagi, lanjut Nurdin, saat ini ada depalan laboratorium pemeriksaan yang digunakan serta dua mobil Polymerase Chain Reaction (PCR) yang dioperasikan, sehingga tidak ada alasan untuk tidak memperbanyak jumlah pemeriksaan setiap harinya.
“Kita harapkan 4 ribu hingga 5 ribu spesimen diperiksa setiap harinya dengan memanfaatkan laboratorium pemeriksaan yang ada. Tidak ada alasan hanya memeriksa 500 spesimen, sementara kita punya banyak layanan pemeriksaan,” kata Nurdin.
Ia menegaskan, semakin banyak melakukan testing maka akan semakin memperkecil tingkat penularan. Hal ini juga dapat menutup potensi terjadinya klaster baru yang diwaspadai.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Sulsel dr Ichsan Mustari mengatakan, dalam memutus mata rantai Covid-19 dengan cepat maka program Trisula harus semakin dilakukan.
“Dalam mempercepat tracing kontak pihaknya merekrut 65 petugas. Petugas ini akan melakukan tracing bersama tim gerak cepat kabupaten/kota dan puskesmas kabupaten/kota,” katanya.
Kemudian pada proses testing yang dilakukan petugas pihaknya menyiapkan dua mobil PCR. Satu mobil akan digunakan di Kota Makassar, dengan melihat jumlah kasus ositif yang ada di daerah tersebut, dan sisanya dioperasikan di kabupaten/kota secara bergiliran.
“Pada gerakan ini kita juga dibantu Polri dan TNI untuk mengawal di masing-masing daerah. Tak hanya itu, mereka juga akan melakukan edukasi protokol kesehatan bagi masyarakat di tempat masing-masing,” ujarnya.
Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.