Makassar, SULSELSEHAT — Dalam upaya penanganan virus corona atau Covid-19, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Tim Gugus Tugas telah mengerahkan tenaga kesehatan sebanyak 9.423 orang.
Ketua Tim Konsultan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulsel Prof Ridwan Amiruddin menyebutkan, dari total tenaga kesehatan yang diturunkan.
Di antaranya, 58 persen perawat atau 5.465 orang, 7 persen dokter umum atau 659 orang, 9 persen dokter spesialis atau 848 orang dan 13 persen tenaga penunjang atau 1.224 orang.
“Selebihnya dari tenaga radiographer, analisis laboratorium dan farmasi,” katanya, Jumat (09/10/2020).
Ia mengaku, jumlah tenaga kesehatan ini untuk tenaga di layanan rumah sakit. Sehingga, ia menganggap masih banyak tenaga yang lain yang menunjang dalam pengendalian covid-19 ini.
“Misalnya tenaga surveilans untuk tracing, tenaga promosi kesehatan dan tenaga epidemiologi,” kata Prof Ridwan.
Dalam menjalankan tugasnya, para tenaga tersebut diakui rentan terpapar Covid-19. Sejak pandemi hingga saat ini pihaknya mencatat sebanyak 685 tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19.
Rinciannya, masing-masing 47 persen merupakan perawat, 23 persen dokter, dan 13 persen administrasi, serta sisanya dari berbagai jenis tenaga lainnya.
Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas) ini menambahkan, dalam penanganan pasien, tenaga kesehatan dinilai menjadi garda terdepan hingga saat ini. Bahkan keluarnya Sulsel dari zona merah di Indonesia dinilai berkat kerja keras para tenaga kesehatan.
“Alhasil tingkat kesembuhan kita semakin meningkat setiap harinya,” ujarnya.
Tingginya tingkat kesembuhan ini menyebabkan jumlah pasien yang dirawat baik melalui layanan kesehatan rumah sakit maupun wisata Covid-19 semakin menurun.
Berdasarkan indikator layanan kesehatan, jumlah yang sedang dirawat di rumah sakit (RS) saat ini sebanyak 15,4 persen. Sementara yang menjalani isolasi mandiri terpusat melalui program Wisata Duta Covid-19 sebanyak 10 persen.
Dari aspek penggunaan tempat tidur isolasi juga cenderung semakin menurun dengan posisi sebesar 24 persen. Begitu juga dengan pemakaian tempat tidur ICU dengan persentase 19,5 persen.
“Angka ini menunjukkan bahwa intervensi public health secara simultan seluruh program Trisula pengendalian Covid-19 di Sulsel cukup efektif untuk menekan pertumbuhan kasus,” kata Prof Ridwan.
Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.