Ventilasi yang Baik Mampu Minimalisir Aerosol Covid-19 di Udara

Gambar Gravatar
Ilustrasi ventilasi yang baik.
Ilustrasi ventilasi yang baik. (Foto: Kompas.com)

SULSELSEHAT — Baru-baru ini ratusan ilmuan dari berbagi negara menemukan bukti ilmiah bahwa penyebaran virus corona atau Covid-19 bukan hanya melalui percikan droplet, melainkan penularannya dapat melalui aerosol atau partikel kecil di udara.

Seorang ahli aerosol di Virginia Tech Linsey Marr menyebutkan, penularan Covid-19 melalui aerosol juga dapat menginfeksi orang ketika dihirup. Apalagi memiliki resiko yang tinggi terhadap ruang tertutup dengan ventilasi yang kecil.

JANGAN LEWATKAN :

“Sekolah, tempat makan, perkantoran harus mempertimbangkan untuk menambahkan filter udara baru yang kuat dan lampu ultraviolet yang dapat membunuh virus di udara,” kata Dr. Marr dilansir NYTimes.com, Sabtu (11/07/2020).

BACA:  Rentan Covid-19, Pemkot Makassar Masih Kaji Pembukaan Sekolah Tatap Muka

Menurut Marr, belum diketahui seberapa sering virus menyebar melalui tetesan kecil atau aerosol, dibandingkan dengan tetesan yang lebih besar yang dikeluarkan ketika orang batuk dan bersin, atau ditularkan melalui kontak dengan permukaan yang terkontaminasi,

“Hanya saja aerosol dapat dilepaskan bahkan ketika seseorang tanpa gejala menghembuskan napas, berbicara atau bernyanyi,” terangnya.

Untuk meminimalisir resiko penularan Covid-19 melalui aerosol dapat dilakukan dengan membuat ventilasi ruangan yang cukup dan efektif. Ini berlaku untuk rumah, sekolah dan tempat kerja. Termasuk pula di seluruh fasilitasi umum .

Dapat pula menyediakan alat untuk kontrol infeksi airborne seperti lampu ultraviolet, exshaust fan, atau high efficiency air filtration.

Hal ini perlu karena aerosol dapat bertahan di udara dalam waktu yang lama, berbeda dengan droplet. Kemudian aerosol dapat menular pada jarak kurang dari 1 meter, belum lagi komposisinya yang sangat kecil dibandingkan dengan droplet.

BACA:  Laboratorium Covid-19 Diharapkan Berstandar Biosafety Level 2

“Jika berada di ruangan dengan kondisi ventilasi yang buruk, maka usahakan pintu dan jendela tetap terbuka untuk mencegah terjadinya penularan melalui aerosol,” terang Dr. Marr.

Kemudian saat berada di luar ruangan, usahakan gunakanlah masker dan tetap menjaga diri dari kerumunan.

“Jarak fisik masih sangat penting. Semakin dekat dengan orang yang terinfeksi, semakin banyak aerosol dan tetesan yang dapat menginfeksi kita. Bahkan membiasakan diri mencuci tangan adalah ide yang bagus,” katanya lagi.

Kemudian masker kain juga dianggap mengurangi resiko penularan melalui aerosol apalagi ketika berada di tempat keramaian.

Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.

INFORMASI TERKAIT