Guru Besar FKM Unhas Menjadi Pembahas pada Konferensi APACPH ke-55 di Busan Korea Selatan

Guru Besar FKM Unhas Menjadi Pembahas pada Konferensi APACPH ke-55 di Busan, Korea Selatan
Guru Besar FKM Unhas, Prof Sukri Palutturi Menjadi Pembahas pada Konferensi APACPH ke-55 di Busan, Korea Selatan

Bussan, SULSELSEHAT – Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) memperkuat perannya di kancah internasional dengan menghadiri Konferensi Asia-Pacific Academic Consortium for Public Health (APACPH) ke-55 di Busan, Korea Selatan, yang berlangsung pada 23-25 Oktober 2024 di BEXCO.

Tema konferensi tahun ini adalah “Public Health: Shifting Paradigm for Future Society and Community.”

JANGAN LEWATKAN :

Untuk diketahui, APACPH merupakan acara tahunan yang melibatkan institusi kesehatan masyarakat terbesar di Asia Pasifik, berfokus pada penguatan kolaborasi antar negara untuk mengatasi tantangan kesehatan di kawasan ini.

Salah satu sesi paralel yang menjadi perhatian adalah sesi berkaitan dengan Social Prescribing Trends in Asia, memperkenalkan sebuah konsep tren resep sosial di Asia.

BACA:  Unhas Kembali Kukuhkan 2 Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat

Acara yang berlangsung di ruang Bexco 108 diorganisir oleh Yonsei Global Health Center. Tampil 3 pembicara yaitu Prof. Eun Woo Nam dari Yonsei University; Prof. Fanlei Kong dari Shandon University dan Prof. Masaki Moriyama dari Fukuoka University.

Sementara diminta sebagai pembahas masing-masing Prof. Sukri Palutturi, PhD sebagai guru besar dan sekaligus sebagai Dekan FKM Unhas, Prof. Soojeong Kim dari Dongseo University dan Dr. Hocheol Lee dan Dr. Haekwon Nam dari Yonsei University.

Isu resep sosial ini adalah berkaitan dengan pentingnya pendekatan non medis di dalam menangani persoalan penduduk lansian yang semakin meningkat.

Guru Besar FKM Unhas, Prof Sukri Palutturi Menjadi Pembahas pada Konferensi APACPH ke-55 di Busan, Korea Selatan
Guru Besar FKM Unhas, Prof Sukri Palutturi Menjadi Pembahas pada Konferensi APACPH ke-55 di Busan, Korea Selatan

Kesepian, tekanan sosial dan ekonomi yang menimbulkan depresi dan kesehatan mental merupakan fenomena yang terjadi saat ini bagi penduduk lansia. Bentuk dari kegiatan resep sosial ini sangat bergantung pada konteks kebutuhan dan budaya lokal masyarakat setempat dapat dilakukan berupa game, berkebun, bernyanyi, dan aktifitas fisik.

BACA:  Genjot Pencapaian Target Kinerja Tahun 2024, FKM Unhas Gelar FGD

Prof. Veni Hadju, guru besar FKM Unhas, juga memberikan pandangan bahwa kegiatan keagamaan misalnya dengan membaca alquran dapat meningkatkan ketenangan dan kebahagiaan bagi pembacanya, ini juga dapat dilakukan pada konteks masyarakat tertentu.

FKM Unhas mengirimkan delegasi yang terdiri dari 26 dosen, 30 mahasiswa doktoral, beserta 4 alumni dan 1 mahasiswa magister dari program Field Epidemiology Training Program (FETP).

Rombongan ini dipimpin oleh Prof. Sukri Palutturi, SKM, M.Kes, MSc.PH, Ph.D, Dekan FKM Unhas, yang aktif berpartisipasi dalam sesi-sesi konferensi dan diskusi.

Konferensi ini juga menjadi momen istimewa bagi FKM Unhas dengan diraihnya dua penghargaan penting. Rahma, seorang dosen, memenangkan penghargaan “Outstanding Oral Presentation” atas presentasinya yang mendapat apresiasi tinggi. Selain itu, Muhammad Sahiddin, seorang mahasiswa doktoral, meraih penghargaan “Young Travel Award“.

BACA:  Masyarakat Diminta Cerdas, DBD dan Covid-19 Miliki Gejala yang Sama

Prof. Sukri mengungkapkan bahwa konferensi ini adalah kesempatan berharga untuk memperluas kerja sama, bertukar wawasan, dan meningkatkan kontribusi Unhas dalam upaya kesehatan masyarakat global.

“Partisipasi ini sangat sejalan dengan visi kami untuk menjadi kontributor utama di bidang kesehatan masyarakat internasional,” ujarnya.

Di sela-sela konferensi, delegasi FKM Unhas juga melakukan kunjungan ke Seoul National University dan Soon Chunhyang University.

Kunjungan ini bertujuan untuk menjajaki peluang kolaborasi akademik dan penelitian antara FKM Unhas dan dua universitas terkemuka tersebut, memperkuat jaringan kerja sama internasional yang bermanfaat bagi pengembangan penelitian dan pendidikan kesehatan masyarakat.

Konferensi APACPH ke-55 membahas berbagai isu strategis, seperti pengendalian penyakit menular, digitalisasi layanan kesehatan, dan perubahan iklim.

Kehadiran FKM Unhas dalam konferensi ini diharapkan dapat semakin memperkuat posisi Unhas di mata dunia dan membuka peluang untuk kerja sama baru dalam bidang kesehatan masyarakat. (rls)

Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.

INFORMASI TERKAIT