Perubahan Prilaku Masyarakat Berkontribusi Turunkan Kasus Covid-19

Gambar Gravatar
Pandemi COVID-19
Ilustrasi perubahan masyarakat di tengah pandemi Covid-19. (Foto: Hariansuara.com)

Makassar, SULSELSEHAT — Pandemi virus corona atau Covid-19 telah menjadi masalah baru dalam peradaban manusia saat ini. Hampir seluruh sektor pun dipengaruhi, termasuk dalam hal kesehatan maupun ekonomi.

Guru Besar Antropologi Universitas Gajah Mada Prof Irwan Abdullah mengatakan, perkembangan kasus Covid-19 setiap harinya masih memperlihatkan tren peningkatan yang signifikan.

JANGAN LEWATKAN :

Sehingga, untuk menekan laju tersebut masyarakat dituntut untuk melakukan adaptasi dan perubahan pola perilaku agar upaya penanggulangan penyebaran Covid-19 bisa diatasi dengan baik.

Dalam hal ini termasuk pula kesadaran masyarakat dalam menjadikan penerapan protokol kesehatan sebagai prilaku baru di tengah-tengah pandemi Covid-19 ini.

BACA:  Antisipasi Penularan Covid-19, 27 Tahanan Polres Gowa Jalani Pemeriksaan Sebelum Dipindahkan

“Kita melihat bersama perkembangan kasus saat ini terus meningkat. Kasus ini akan turun ketika ada upaya perubahan perilaku masyarakat. Jika kita mengakumulasi energi nasional dalam artian menata perilaku kesalehan secara global maka kita akan mampu mengubah keadaan,” jelas Prof Irwan saat menyampaikan materi dengan tema New Normal dan Social Order: Kearifan Lokal dan Kesalehan Global melalui webinar, Jumat (17/07/2020).

Webinar dengan tema Protokol Keperilakuan Menuju Tatanan Baru Dalam Perspektif Kearifan Lokal dan Kesalehan Sosial yang diselenggarakan Universitas Hasanuddin ini juga menghadirkan nara sumber lain.

Antara lain, Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu RI Prof Muhammad, Ketua Dewan Guru Besar Universitas Gajah Mada Prof Koentjoro dan Dosen FIB Unhas Alwy Rachman.

BACA:  Sebaran Covid-19 Masih Tinggi, Aktivitas Sekolah di Gowa Masih Lewat Daring

Menurutnya, dalam memandang kasus Covid-19, pihaknya membagi kedalam beberapa landasan pemikiran. Pertama, Covid-19 sebagai prakondisi bagi great transformation yang menghadapkan manusia pada tantangan perubahan alam dan sosial.

Kedua, Covid-19 juga dipandang sebagai preseden bagi berlakunya sistem sosial baru dan tatanan global sekaligus menjadi kondisi objektif yang memaksa adaptasi perilaku subjektif dan tatanan sosial baru.

“Dari sisi prakondisi great transformation, Covid-19 menjadi ujian bagi daya survive manusia dalam menyelamatkan peradaban untuk bertahan hidup sebagai bagian dari natural selection, environmental nurturing dan sosial nursing menuju keseimbangan ekologis,” tegasnya.

Sementara, Rektor Unhas Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu mengatakan, krisis pandemi merupakan keprihatinan bersama dengan menghargai segala upaya penanggulangan yang dilakukan pemerintah hingga saat ini. Namun, kasus Covid-19 masih cenderung meningkat.

BACA:  Kemenkes RI Atur Klaim Biaya Pelayanan Covid-19 bagi Rumah Sakit

“Untuk itu, dibutuhkan kolaborasi bersama, bukan hanya dari aspek pemerintah, tapi dari sisi masyarakat dalam menghadapi pandemi,” kata Prof Dwia.

Prof Dwia juga menekankan bahwa menyamakan pandangan dari sisi pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan. Sehingga, menghasilkan satu perspektif bersama dalam upaya melakukan penanggulangan pencegahan Covid-19.

“Jangan sampai masyarakat secara keseluruhan menganggap ini bukan masalah sehingga tidak ada upaya dalam melakukan perubahan perilaku. Olehnya itu, sangat penting kita satukan pandangan agar proses percepatan penanggulangan bisa berlangsung efektif,” katanya.

Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.

INFORMASI TERKAIT