Makassar, SULSELSEHAT — Kementerian Kesehatan RI membangun lingkungan masyarakat yang inklusif untuk mendukung pengurangan stigma dan diskriminasi pada pasien kusta dan Orang Yang Pernah Menderita Kusta (OYPMK).
Hal nyata yang dilakukan adalah dengan menggandeng Yayasan Netherlands Leprosy Relief atau NLR dan organisasi pemerhati kusta di Indonesia dengan membentuk Desa Sahabat Kusta. Upaya ini juga dilakukan bersama dinas kesehatan kabupaten/kota.
“Desa Sahabat Kusta merupakan suatu pendekatan yang melibatkan seluruh elemen di desa untuk mendukung penerimaan masyarakat pada pasien kusta dan OYPMK,” kata Direktur Operasional NLR di Indonesia Asken Sinaga dalam pernyataannya diterima Sulselsehat.com, Kamis (3/9/2020).
Ia mengatakan, NLR di Indonesia berkomitmen meneruskan upaya penanggulangan kusta di Indonesia untuk mencapai Zero Tranmission, Zero Disability, dan Zero Exclusion (3 Zero) melalui adaptasi organisasi terhadap dinamika yang ada di Indonesia.
NLR memberi perhatian pada kesejahteraan anak-anak penyandang disabilitas melalui pendampingan, dan penguatan organisasi penyandang disabilitas.
Ia berharap, melalui upaya-upaya itu akan tercipta sebuah masyarakat yang inklusif, yaitu masyarakat yang memungkinkan anak-anak terutama penyandang disabilitas dapat menjalani tumbuh kembangnya secara optimal dan hak-hak dasarnya terlindungi dan terpenuhi.
“Sejak beroperasi di Indonesia pada 1975, organisasi non-profit untuk penanganan kusta, NLR, terus berkomitmen mendukung program pencegahan dan penanggulangan kusta di Indonesia. NLR memberi bantuan teknis untuk peningkatan kapasitas kepada para pengawas kusta tingkat kabupaten/kota dan para dokter kusta,” kata Asken.
NLR juga melakukan inovasi dan riset dalam pencegahan transmisi kusta di beberapa wilayah di Indonesia.
Saat ini, upaya pencegahan kusta dengan pemberian obat pencegahan dosis tunggal kepada kelompok masyarakat atau Kemoprofilaksis, telah menjadi program nasional pencegahan kusta di Indonesia.
Upaya pencegahan transmisi kusta ini masih terus ditingkatkan dalam hal pencegahan penularan melalui partisipasi masyarakat dan kelompok potensial/berpengaruh dalam edukasi tentang kusta.
“Dalam melakukan ini, kami melibatkan kemitraan multi-pihak dari Kementerian Kesehatan, dinas kesehatan, rumah sakit, universitas dan organisasi profesi terkait,” tegasnya.
Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.