Kemenkes Dorong SDM Kesehatan Berkualitas untuk Pelayanan Maksimal ke Masyarakat

Gambar Gravatar
Tenaga kesehatan saat menangani pasien Covid-19.
Tenaga kesehatan saat menangani pasien Covid-19.

Makassar, SULSELSEHAT — Untuk mencapai 3 target global yakni The Triple Billion Targets, Universal Health Coverage (UHC), dan SDG Goal 3, Kementerian Kesehatan RI mendorong penguatan kapasitas sistem kesehatan sekarang dan di masa depan.

Menteri Kesehatan RI dr Terawan Agus Putranto mengatakan, penguatan sistem kesehatan harus berjalan beriringan dengan penguatan sumber daya kesehatan yang berkualitas.

JANGAN LEWATKAN :

Untuk itu, pihaknya sedang meningkatkan jumlah sumber daya manusia (SDM) kesehatan yang berkualitas, memperluas distribusi tenaga kesehatan di pedesaan dan daerah yang sulit dijangkau melalui berbagai intervensi serta menjalin kerjasama dengan Australia dalam hal mengintegrasikan pelayanan kesehatan mata pada Cakupan Kesehatan Semesta atau Universal Health Coverage (UHC).

“Ini sebagai kontribusi nyata kami untuk mencapai target global,” katanya di sela-sela WHO South East Asia Regional Committee Meeting ke-73, Selasa (15/9/2020).

BACA:  Kasus Positif Covid-19 di Bulukumba Bertambah 10 Orang, 11 Sembuh

Termasuk penanganan tenaga kesehatan pada pasien virus corona atau Covid-19 yang masih menjadi fokus utama ditiap negara. Bahkan dibeberapa negara menempatkan persoalan penanganan Covid-19 sebagai prioritas utama.

“Meski kita berada di tengah pandemi Covid-19, pemerintah terus memastikan layanan kesehatan serta sistem kesehatan tetap berjalan dengan baik,” katanya.

Untuk merealisasikannya, pemerintah mendorong maksimalisasi teknologi telemedicine, memodifikasi pelayanan kesehatan terutama dalam mekanisme peredaran obat yang memungkinkan pasien dapat menerima obat dalam beberapa periode dan menggandeng berbagai stakeholder termasuk sektor militer.

Sementara, Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI dr Oscar Primadi mengatakan, pihaknya terus melakukan berbagai praktik, terutama dalam kerangka mempercepat penanggulangan Covid-19. Bahkan upaya tersebut masih berlangsung, ditingkatkan serta diperkuat.

Misalnya, pada Agustus, sesuai dengan International Health Regulation (2005), Kemenkes telah melaksanakan Comprehensive Intra Action Review Covid-19 pertama di dunia.

BACA:  Masih Zona Merah Covid-19, Tempat Wisata di Makassar dan Lutim Diminta Tak Beroperasi

Kegiatan ini bertujuan untuk menilai kapasitas sistem kesehatan masyarakat dan sistem tanggap darurat nasional, serta untuk mengidentifikasi bagian-bagian yang perlu terus ditingkatkan dan diperkuat.

“Kami berpandangan bahwa peninjauan rencana operasi penanggulangan Covid-19 melalui pemangku kepentingan multisektoral intra action review adalah salah satu praktik terbaik,” tegasnya.

Kemudian, pihaknya juga melakukan pendekatan whole government dan whole society dengan membentuk satuan tugas multisektoral penanggulangan Covid-19, memanfaatkan platform online untuk meningkatkan efektifitas mobilisasi sumber daya, serta terus menerus melakukan inovasi-inovasi baru di segala sektor.

Inovasi-inovasi yang dikembangkan, lanjut dr Oscar, tak hanya berfokus pada industri berskala besar namun juga yang dilakukan oleh para pelaku industri kecil dan menengah.

Salah satunya, pemerintah menggandeng pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk memproduksi alat kesehatan sepert masker dan baju hazmat serta bekerja sama dengan universitas dan industri untuk memproduksi ventilator guna memenuhi kebutuhan di tanah air yang tinggi.

BACA:  Hari Ini Sulsel Catat 75 Kasus Baru Covid-19, 337 Dinyatakan Sembuh

Bahkan APD produksi Indonesia diakui memiliki kualitas tinggi dengan lolos uji ISO 16604 serta lebih hemat biaya.

“Inovasi lain yang banyak bermunculan adalah pengembangan ventilator buatan dalam negeri hasil kerjasama perguruan tinggi dan industri dalam negeri,” tuturnya.

Selain lonjakan permintaan alat pelindung diri, Kemenkes juga mencatat tingginya kebutuhan akan SDM kesehatan yang berkualitas selama pandemi. Berkaitan dengan ini, pemerintah memanfaatkan program Nusantara Sehat untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Menurut dr Oscar, kemunculan berbagai inovasi yang telah dan terus dikembangkan merupakan upaya Pemerintah Indonesia untuk mitigasi dampak pandemi COVID-19 sekaligus menggerakkan perekonomian masyarakat.

“Kami meyakini dengan kolaborasi dan optimisme yang dibangun bersama, bisa dimanfaatkan sebagai momentum untuk mewujudkan kemandirian bangsa dalam memproduksi alat kesehatan,” tutup dr Oscar.

Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.

INFORMASI TERKAIT