Makassar, SULSELSEHAT — Kementerian Kesehatan RI mengambil langkah serius dalam mengantisipasi lonjakan kasus baru virus corona atau Covid-19 setiap harinya.
Hal ini terlihat dari data perkembangan kasus harian terkonfirmasi Covid-19 hingga 13 September 2020 yang dilaporkan Kemenkes RI. Dimana presentase kasus aktif berada pada kisaran 25,02 persen, angka tersebut masih sedikit lebih tinggi dari rata-rata kasus aktif di dunia yang mencapai 24,78 persen.
Menteri Kesehatan dr Terawan Agus Putrato mengatakan, dalam rangka mengendalikan Covid-19, pemerintah akan terus menambah tempat untuk isolasi pasien bagi yang bergejala ringan maupun tanpa gejala.
Penambahan juga akan dilakukan untuk tempat tidur ICU serta tenaga kesehatan.
“Pemerintah menambah tempat isolasi pasien untuk yang gejala ringan atau yang tanpa gejala dari Covid-19 ini,” katanya dalam pernyataan resminya yang diterima Sulselsehat.com, Selasa (15/9/2020).
Bagi pasien bergejala ringan dan tanpa gejala di wilayah DKI Jakarta, pemerintah telah menyediakan beberapa tempat isolasi diantaranya Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes), hotel, serta RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet.
Khusus di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, pemerintah menyiapkan dua tower yakni tower 6 dan 7.
Untuk tingkat keterisian tempat tidur, di tower 6 telah terisi 888 dari total 1.746 tempat tidur, sedangkan tower 7 sudah terisi sebanyak 749 dari 2.472 tempat tidur yang tersedia.
Kemudian untuk pasien tanpa gejala, telah disiapkan tower khusus di Wisma Atlet yakni tower 4 dan 5 dengan kapasitas yang sama yaitu 2.472 tempat tidur.
“Tower 4 ini belum terisi, sedangkan tower 5 baru terisi 81 tempat tidur,” terangnya.
Selain RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet, pihaknya juga menyiapkan tempat isolasi di Bapelkes di Jakarta dan Ciloto dengan kapasitas 326 kamar yang bisa menampung 653 orang.
Beberapa Bapelkes di luar Jakarta seperti Batam, Semarang dan Makassar juga telah disiapkan.
Tak hanya pemerintah, upaya penambahan ruang isolasi bagi pasien tanpa gejala juga melibatkan pihak swasta melalui jaringan grup hotel bintang 2 dan 3 seperti Accor, Novotel, Tauzia, Ibis dan lain-lain.
dr Terawan menyebutkan, saat ini terdapat 10 hingga 15 hotel dengan total kapasitas 1.500 kamar yang mampu menampung sebanyak 3.000 orang. Bahkan jumlah hotel ini bisa ditambah hingga 30 hotel jika diperlukan.
“Hotel-hotel ini juga siap membantu pemerintah bila memerlukan hotel untuk isolasi di luar Jakarta,” katanya.
Penambahan ruang isolasi juga disiapkan bagi pasien bergejala sedang hingga berat.
Di Jakarta, dari hasil sidak dan pengamatan yang dilakukan pada 13 September 2020, ruang isolasi non ICU dan ICU masih tersedia, sehingga masih mampu melakukan perawatan pasien Covid-19.
Kemudian, untuk ketersediaan ruang isolasi bagi pasien gejala sedang di Jakarta, saat ini terdapat ruang isolasi pasien yang kosong berjumlah 1.088 tempat tidur dari 4.271 tempat tidur yang ada.
Dalam beberapa hari kedepan akan ditambah 1.022 tempat tidur, sehingga menjadi 5.293 tempat tidur.
Sedangkan untuk pasien Covid-19 dengan gejala berat yang membutuhkan ruangan ICU, saat ini ada 115 tempat tidur kosong dari total 584 tempat tidur ICU yang tersedia.
“Rencananya dalam beberapa hari kedepan juga akan ditambah sebanyak 138 tempat tidur, sehingga menjadi 722 tempat tidur ICU,” sebut dr Terawan.
Penguatan Tenaga Kesehatan
Seiring dengan meningkatnya pasien Covid-19 dan penambahan ruang isolasi, penguatan tenaga kesehatan yang bertugas tak luput dari perhatian pemerintah.
Hingga kini total relawan tenaga kesehatan, Nusantara Sehat dan internsip yang sudah ditempatkan sebanyak 16.286 tenaga kesehatan, tersebar di RS Covid-19, laboratorium dan sarana kesehatan lainnya.
Dari jumlah tersebut, pemerintah masih menyiagakan tenaga tambahan sebanyak 3.500 dokter internship, 800 tenaga Nusantara Sehat, 685 tenaga relawan termasuk di dalamnya dokter spesialis paru, anestesi, penyakit dalam serta tenaga kesehatan lain seperti perawat, dokter umum dan lain sebagainya.
“Mohon selalu patuh pada protokol kesehatan, mohon partisipasi dari semua pihak terutama di level kelurahan, desa, RT dan RW untuk menjaga kedisiplinan protokol kesehatan, memakai masker, jaga jarak dan rajin cuci tangan,” harapnya.
Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.