Makassar, SULSELSEHAT – Rekomendasi yang diserahkan oleh perwakilan Ikatan Keluarga Alumni Universitas Hasanuddin (IKA Unhas) kepada DPRD Kota Makassar dan DPRD Propinsi Sulawesi Selatan, Senin (15/06) berisi model pengendalian Covid-19 secara TSM (Terstruktur, Sistematis dan Massif).
Demikian dikatakan Dr Sakka Pati, salah satu pengurus IKA Unhas dan tim perumus rekomendasi tersebut, Selasa (16/06/2020).
Ia mengisahkan, rekomendasi penanganan Covid-19 itu merupakan buah dari diskusi daring Alumni Unhas pada tanggal 6 Juni 2020 yang dihadiri alumni dari berbagai disiplin ilmu dan dari berbagai daerah di Indonesia.
“Tindak lanjutnya dengan membentuk tim kecil untuk merumuskan yang anggotanya terdiri dari Prof Idrus Paturusi, Prof Amran Razak, Prof Faisal Abdullah, Prof Najib Bustan, Dr. Sakka Pati, Yansi Tanu, Dr Ramli AT, Salahuddin Alam, Acram Mappaona, Arqam Azikin, Ucha, Dr. Hasrul dan Dr. dr Safaruddin Nurdin,” jelas Sakka, panggilan akrabnya.
Dosen Fakultas Hukum Unhas ini menyebut, rekomendasi IKA Unhas cukup panjang karena terbagi dalam rekomendasi umum dan rekomendasi dari berbagai perspektif.
“Rekomendasi umum ada 6 poin, regulasi terkait PSBB 3 poin, dan New Normal 3 poin, perspektif ekonomi 4 poin, kesehatan 6 point, komunikasi 3 poin dan perspektif sosiologi 4 poin,” kata dia.
Selain itu, sambung Sakka, IKA Unhas juga merekomendasikan 2 hal untuk pihak Universitas Hasanuddin.
“Pertama sebagai PT terkemuka di Indonesia, agar secara internal menghimpun secara maksimal seluruh potensi yang ada melalui GT Unhas,” sebutnya.
“Kedua, mengajak dan memberi ruang bagi potensi sumber daya manusia dari perguruan tinggi lain baik negeri maupun swasta agar secara bersama terlibat aktif dan jika dipandang perlu membentuk Gugus Tugas Bersama antar Perguruan Tinggi se Sul Sel atau di Kawasan Timur Indonesia,” sambung Sakka.
Dia mengakui, rekomendasi yang diberikan oleh IKA Unhas bersifat sangat teknis dan diharapkan agar dapat dilaksanakan oleh pemerintah di daerah ini.
“Makanya kami meminta waktu dari DPRD Provinsi dan Kota, kami berharap rekomendasi ini menjadi bahan bagi DPRD untuk berkordinasi dengan Gubernur dan Walikota,” ujar pengurus KAHMI Rayon Unhas ini.
Sakka lantas memaparkan beberapa contoh butir rekomendasi IKA Unhas. Diantaranya seperti perlunya data dari epidemolog tentang berapa angka Rt (replikasi virus) yang valid, juga data tentang penambahan jumlah kasus terbanyak di wilayah mana sehingga komunikasi dan edukasi lebih sering di tempat tersebut.
Rekomendasi lain dari IKA Unhas yang disebutkan Sakka adalah jika ada warga yang karantina rumah maka bantuan vitamin dan makanan bergizi harus mereka dapatkan sehingga kesadaran akan karantina akan makin baik.
IKA Unhas juga merekomendasikan agar laporan setiap perkembangan kasus menjadi lebih valid dan terukur sehingga mudah di pertanggung jawabkan dan kontrolnya kasus lebih mudah.
Selain itu, semua aspek yang menyangkut komunikasi harus tertib dan kepada siapa penanggung jawab komunikasi itu, jika pejabat ingin melakukan atau pers ingin bertanya maka gugus tugaslah yang harus menjawabnya.
Masih banyak butir rekomendasi dari IKA Unhas yang tidak sempat disebutkan satu per satu oleh Sakka. Sebagaimana dikatakan olehnya, rekomendasi ini adalah dokumen teknis yang cukup panjang.
Dia berharap agar pemerintah kota dan propinsi dapat menerima rekomendasi dari IKA Unhas tersebut.
“Saatnya kita harus sinergi dan memberi ruang secara terbuka dan transparan (menanggulangi Covid-19),” pungkasnya.
Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.