Gowa, SULSELSEHAT — Pemerintah Kabupaten Gowa siap mendukung pelaksanaan vaksinasi virus corona atau Covid-19 yang ditargetkan akan dilakukan mulai awal 2021 mendatang secara bertahap.
Penjabat Sementara Bupati Gowa Andi Aslam Patonangi mengatakan, proses vaksinasi Covid-19 memang harus segera dilaksanakan.
Hal ini penting agar persoalan Covid-19 yang terjadi secara global termasuk di Kabupaten Gowa bisa cepat terselesaikan.
“Dengan melakukan vaksinasi kita harapkan imunitas masyarakat kita semakin lebih baik. Hanya saja sebelum dilakukan vaksin penerapan protokol kesehatan harus menjadi yang utama,” katanya saat ditemui usai mengikuti Rakor Terbatas Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi dalam rangka penanggulangan Covid-19 secara virtual, Selasa (1/12/2020).
Sebagai bentuk dukungan pemerintah daerah dalam pelaksanaan proses vaksinasi Covid-19. Pihaknya akan menyiapkan tempat penyimpanan vaksin yang sesuai dengan rekomendasi Kementerian Kesehatan RI yakni 2-8 derajat celcius agar vaksin betul-betul terjaga.
Termasuk, menyosialisasikan secara massif agar masyarakat ingin melakukan vaksin Covid-19. Edukasi di masyarakat diakui menjadi hal penting untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar proses vaksin bisa berjalan dengan efektif.
“Kita harus menjelaskan ke masyarakat bahwa tidak semuanya di vaksin. Karena masih terbatas jumlahnya, kemudian ada segmen tertentu yang divaksin yaitu umur 18-59 tahun. Ini yang harus dijelaskan bahwa dibawah 18 tahun dan diatas 59 tidak vaksin,” tegasnya.
Dalam rapat tersebut, Menteri Dalam Negeri RI, Tito Karnavian mengatakan, vaksin Covid-19 merupakan hal yang sangat penting untuk menjadi solusi saat ini. Olehnya, pelaksanaan vaksin harus berjalan dengan sukses.
Sehingga, sangat dibutuhkan dukungan pemerintah daerah dalam hal ini bupati dan wali kota untuk menyukseskan vaksinasi Covid-19. Apalagi saat ini ada beberapa masyarakat yang masih menolak untuk melakukan vaksinasi.
“Perlu diperkuat sosialisasinya, karena masih ada beberapa sekolompok orang yang resisten terhadap vaksin. Dukungan pemerintah daerah besama perangkatnya sangat dibutuhkan untuk menyakinkan masyarakat bahwa program ini adalah langkah untuk menyelesaikan persolaan Covid-19,” ujarnya.
Selain perangkat pemerintah, Tito berharap sosialisasi vaksin ini memanfaatkan sejumlah pihak seperti, tokoh masyarakat, tokoh agama, media sosial, media mainstream dan media lokal yang ada di daerah masing-masing.
Sementara, Menteri Kesehatan RI, dr. Terawan Agus Putranto mengatakan, saat ini progres vaksin di Indonesia sudah memasuki tahap uji klinik fase 3 platform inactivated SAR Cov 2 yang diperkirakan selesai pada akhir 2020 mendatang.
Ia menyebutkan, untuk kelompok sasaran penerima vaksin Covid-19 adalah masyarakat yang berusia 18-59 tahun sedangkan untuk pembiayaan juga akan dibagi dua skema, yaitu skema program yang akan dibayarkan oleh pemerintah sebesar 30 persen dan skema mandiri sebesar 70 persen.
Untuk skema program terdiri dari tenaga kesehatan dan penunjang di fasilitas pelayanan kesehatan sebanyak 1.251.773 orang, kemudian aparat pelayan publik, seperti TNI, Polri, Satpol PP, petugas bandara, pelabuhan, PLN, PDAM dan lain-lain sebanyak 4.422.331 dan BPJS PBI sebanyak 26.848.172. Sementara untuk skema mandiri sebesar 75.084.276 orang.
“Pada dua tahap ini ada 107.206.544 orang yang akan di vaksin Covid-19 secara nasional,” ujarnya.
Baca berita terbaru SulselSehat langsung di email Anda, klik di sini untuk daftar gratis. Jangan lupa ikuti kami melalui Facebook @sulselsehatcom. Mau terbitkan rilis berita atau artikel opini di SulselSehat? Kirim ke email: redaksisulselsehat@gmail.com.